Malaysia Menawarkan Pulau Langkawi untuk Wisatawan Jogja
KORANBERNAS.ID. SLEMAN -- Malaysia mulai menawarkan paket wisata ke Pulau Langkawi, sebagai pilot project pembukaan destinasi wisata untuk wisatawan manca negara. Melalui Tourism Malaysia Jakarta, mereka menggelar Tourism Malaysia Virtual Travel Mart Roadshow 2021, dengan kota pertama yang disinggahi adalah Yogyakarta.
Kegiatan yang digelar di The Alana Hotel & Convention Center dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Tourism Malaysia, Dato’ Haji Zainuddin Abdul Wahab. Hadir dalam pertemuan secara hybrid ini, 40 travel agent dari DIY dan 40 seller dari Malaysia, termasuk di antaranya Malaysia Airlines.
Haryanty Abu Bakar selaku Deputy Director Tourism Malaysia Jakarta mengatakan, kegiatan ini rencananya akan dilakukan di tiga kota besar. Selain Yogyakarta, kegiatan serupa akan digelar di Jakarta pada November 2021 dan Makassar pada Desember mendatang.
“Yogyakarta menjadi salah satu pilihan kami, karena selama ini potensi wisatawan dari DIY dan sekitarnya yang berkunjung ke Malaysia cukup besar. Jumlah wisatawan dari Yogyakarta yang ke Malaysia masuk lima besar,” kata Haryanty, Rabu (27/10/2021).
Pulau Langkawi menjadi destinasi andalan Malaysia untuk menggaet pengunjung wisatawan manca pada awal mulai dibukanya kembali kunjungan wisata pascapandemi Covid-19. Selain status Langkawi yang masuk zona hijau, 90 persen lebih penduduk Langkawi juga sudah tervaksin. Sedangkan pelaku bisnis pariwisata sudah 100 persen tervaksin.”Kami benar-benar sudah siap menerima kunjungan wisatawan asing, termasuk dari Indonesia dan lebih khusus lagi Jogja,” katanya.
Selama kegiatan, pelaku bisnis pariwisata membuat business matching. Buyer yang hadir di venue tidak perlu berpindah tempat duduk mencari sellers seperti travel mart pada umumnya, karena mereka bertemu dengan sellers Malaysia melalui layar laptop masing-masing.
Sistem business matching ini berjalan otomatis. Administrator telah membuat jadwal pertemuan 40 sellers dan buyers (pre-schedule appointment) lebih awal dan akan selesai dalam tempo lima jam acara. “Kami benar-benar memperhatikan dan mematuhi kebijakan pemerintah Indonesia terkait PPKM,” jelasnya.
Virtual Travel Mart Roadshow 2021 diadakan sebagai langkah persiapan Malaysia membuka kembali border bagi tujuan pariwisata, terutama pelancong dari Indonesia. Program vaksinasi Malaysia telah mencapai 74 persen warganya mendapat suntikan vaksin dosis lengkap. Ini yang kemudian menjadi awal mula diperbolehkan adanya pergerakan antarnegeri untuk tujuan pariwisata domestik pada 11 Oktober 2021.
Pemerintah Malaysia, kata Haryanty, berencana membuka Pulau Langkawi untuk kedatangan pelancong internasional pada bulan November. Malaysia Airlines selaku partner resmi acara business matching ini, menyiapkan promo istimewa economy flexi fare ke Kuala Lumpur dan Langkawi mulai Rp 3,9juta untuk tiket return.
“Nah, untuk Jogja rencananya Malaysia Airlines akan terbang sebanyak dua kali sepekan. Kami berharap, penerbangan langsung ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh wisatawan Yogyakarta maupun warga kami yang akan melancong ke Jogja,” katanya.
Ketua DPD ASITA DIY, Hery Setyawan yang hadir dalam acara pembukaan Tourism Malaysia Virtual Travel Mart Roadshow 2021 menyambut baik kegiatan ini. Kunjungan ke Malaysia dapat menjadi alternatif berwisata yang cukup terjangkau bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya.
ASITA kata Hery, mendukung penuh kegiatan business matching antara travel Agent dari Yogyakarta dan kolega mereka dari Malaysia. “Kami masih menunggu kepastian pembukaan Pulau Langkawi dari pemerintah Malaysia. Kami berharap, kawan-kawan operator wisata di Malaysia bisa memberikan penawaran yang menarik, untuk mendorong pergerakan wisatawan dari dan menuju dua negara,” paparnya.
Potensi Besar
Haryanty mengakui, potensi wisatawan dari Indonesia terbilang besar. Sebelum pandemi tahun 2019, jumlah wisatawan dari Indonesia yang datang ke Malaysia tercatat sebanyak 3,6 juta orang. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Sebaliknya, jumlah wisatawan dari Malaysia yang melancong ke Indonesia sebanyak 2,9 juta orang.
“Indonesia memberikan kontribusi terbesar kedua setelah Singapura. Kami berharap ke depan kedua negara sama-sama dapat meningkatkan angka kunjungan wisata. Terutama Jogja, bagi kaum muda di negara kami, adalah kota yang memberikan inspirasi karena sejumlah film yang berlatar Jogja. Jadi pelancong dari Malaysia yang ke Jogja, dari data kami kebanyakan memang kaum muda,” jelasnya.
Meski masih defisit mengingat lebih banyak wisatawan Indonesia melancong ke Malaysia, Erwin Santoso dari Astindo DIY mengakui potensi wisatawan dari Negeri Jiran memang besar. Sebelum pandemi, destinasi wisata yang yang paling digemari wisatawan dari Malaysia adalah Pantai Timang.
“Dulu, setiap hari tidak kurang dari 100 wisatawan Malaysia ke Timang. Yang mereka cari adalah lobster, kemudian jeep offroad serta atraksi gondola. Selain Malaysia, wisatawan Singapura juga banyak. Sayangnya, pemda sejauh ini masih kurang memperhatikan Pantai Timang terutama menyangkut fasilitas,” kata Erwin. (*)