Mahasiswa Amikom Latih Generasi Muda Berani Bicara

Mahasiswa Amikom Latih Generasi Muda Berani Bicara
Kegiatan proyek sosial berupa public speaking untuk anak-anak oleh mahasiswa Amikom di Komunitas Kagem Jogja. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta dari Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2022 melaksanakan proyek sosial bertajuk Pelatihan Public Speaking untuk  anak-anak di Komunitas KAGEM Jogja. 

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan diri anak-anak dalam berbicara di depan umum sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menjalankan program sosial.

“Kami ingin anak-anak memiliki keberanian berbicara sejak dini. Dengan keterampilan ini, mereka dapat lebih percaya diri di sekolah maupun lingkungan sosial,” ujar Riziq Muhaimin, Ketua Pelaksana sekaligus mahasiswa Universitas Amikom dalam keterangannya kepada koranbernas.id pada Sabtu (7/12/2024).

Program ini dilaksanakan oleh kelompok yang terdiri dari empat mahasiswa, yaitu Riziq Muhaimin (Ketua), Vania Nidia Gantari, Tabita Atira Vanya Sandhu, dan Bintang Ramadhan Projosusetyo.

Materi dan Aktivitas Edukatif

Dalam pelatihan yang berlangsung selama sehari ini, belasan peserta anak usia sekolah dasar (kelas 3 hingga kelas 6)—diberikan presentasi tentang pentingnya public speaking, belajar konsep 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun), serta bermain permainan edukatif seperti board game ular tangga.

“Kami ingin mereka belajar sambil bermain. Salah satunya melalui aktivitas interaktif, seperti memperkenalkan diri menggunakan dadu. Kami juga membagikan buku panduan sederhana tentang teknik berbicara di depan umum,” tambah Ijiq.

Selain teori, anak-anak yang berani maju ke depan untuk memperkenalkan diri diberi hadiah sebagai motivasi tambahan. 

“Hadiahnya sederhana, seperti alat tulis atau uang saku, tapi ini sangat membantu menumbuhkan keberanian mereka,” ungkapnya.

Rivga Agusta, S.IP., M.A. dan Kartika Sari Yudaninggar, S.I.Kom., M.A., menjadi dosen pembimbing kegiatan ini. Kartika menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswanya.

“Kegiatan proyek sosial yang dilakukan oleh teman-teman mahasiswa di sini harapannya bisa memberikan manfaat terkait meningkatkan kebudiman sosial para mahasiswa, kemudian juga mengembangkan soft skill dalam berkomunikasi, memperbanyak relasi, sehingga mereka bisa lebih banyak belajar hal baru juga,” ujar Kartika.

Kalau untuk kegiatannya sendiri ini saya rasa bagus dan menarik, karena memang skill atau kemampuan untuk public speaking ini sangat banyak manfaatnya. Akan sangat baik bila anak-anak sejak dini sudah mendapatkan pengalaman untuk belajar public speaking," imbuhnya.

Fiqar Taufiq Hawari, Ketua Pendidikan Kagem 2024, juga memberikan pernyataan terkait kegiatan ini. “Kami memfasilitasi kebutuhan teman-teman Amikom, terutama menyediakan tempat dan audiens. Dalam hal ini, audiensnya adalah anak-anak yang sering datang ke Kagem,” ujarnya.

Fiqar menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi komunitas adalah ketepatan waktu adik-adik untuk datang ke Kagem. 

“Meskipun sudah dijadwalkan mulai pukul 9 pagi, beberapa adik-adik baru datang sekitar pukul setengah 10. Hal ini sedikit menghambat berlangsungnya acara,” ungkapnya.

Terkait metode pelatihan, Fiqar menyatakan, metode ini merupakan metode yang sangat baik, karena di usia mereka lebih cocok belajar sambil bermain. Konsep tersebut sudah sesuai dengan metode yang selama ini Kagem terapkan, yaitu bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

“Antusiasme peserta terhadap permainan edukatif cukup tinggi, terutama terhadap permainan-permainan yang dibawakan oleh teman-teman Amikom,” tambahnya.

Fiqar berharap dari pelatihan ini adalah agar anak-anak di sekitar lebih berani berbicara di depan banyak orang, percaya diri dalam mengungkapkan sesuatu, dan menjadi diri mereka yang seutuhnya, terutama dalam segi komunikasi.

“Mengenai dampak kegiatan ini terhadap perkembangan anak-anak, tentunya sangat positif. Jika adik-adik sering berlatih berbicara di depan banyak orang dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan, hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka,” ujarnya.

Fiqar juga berharap bahwa program ini dapat dilakukan secara lebih intensif, Dia berharap acara atau program ini bisa lebih intensif, tidak hanya dilakukan sekali. Misalnya, diadakan pelatihan lagi pada minggu ke-2 atau minggu ke-3.

“Dengan pelaksanaan yang lebih intensif, dampak yang dihasilkan pada adik-adik, terutama dalam skill public speaking, akan lebih terasa. Skill ini sangat penting, tidak hanya di jenjang SD, SMP, atau SMA, tetapi juga di dunia kerja. Kemampuan public speaking akan sangat berguna ketika mereka masuk ke dunia kerja di masa depan,” tambahnya.

Dengan pelaksanaan yang sederhana namun penuh manfaat, kegiatan ini diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi anak-anak dan menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. (*)