Lazismu UMY Raih Predikat WTP dan Siap Salurkan Beasiswa
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Lazismu) yang berpusat di lingkungan kampus. Lazismu UMY bertujuan untuk mengoptimalkan penyaluran zakat tidak hanya untuk mahasiswa yang membutuhkan, namun juga bagi masyarakat umum.
Pada Senin (15/1/2024), Lazismu UMY mengadakan Rapat Kerja sekaligus Focused Group Discussion (FGD) untuk merumuskan program baru untuk tahun 2024. Program baru ini sebagai sarana untuk menyalurkan dana yang sudah terkumpul dan melampaui target untuk tahun 2023.
Rozikan, S.E.I., M.S.I., Manajer Eksekutif Lazismu UMY, menyampaikan bahwa target fundraising sebesar 2,4 miliar rupiah untuk tahun 2023 telah terlampaui dengan pencapaian sebesar 4,2 miliar rupiah.
Hal ini berkat kontribusi besar dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik) UMY yang menginfaqkan gaji bulanan mereka sebesar Rp 1,4 miliar.
Rozikan juga menjelaskan bahwa dari dana yang terkumpul, sebanyak Rp 3,8 miliar telah disalurkan untuk berbagai kegiatan sosial selama tahun 2023. Sisanya akan digunakan untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa UMY maupun mahasiswa perguruan tinggi lainnya di awal tahun 2024.
Capaian Lazismu UMY mendapat apresiasi dari Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng. Ia mengatakan bahwa Lazismu UMY telah memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari lembaga audit, yang menunjukkan kredibilitas dan akuntabilitas lembaga tersebut.
“Kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk Lazismu UMY sangat berharga. Saya sangat mengapresiasi predikat WTP yang telah diperoleh, karena ini sekaligus menjadikan UMY sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang memiliki Lazismu yang berpredikat WTP,” imbuh Gunawan.
Dalam FGD yang melibatkan dekan dari berbagai fakultas serta pimpinan dari berbagai unit kerja, Lazismu UMY berharap dapat menyusun program-program baru yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu ide yang dicetuskan adalah pendanaan ekonomi kreatif, yang dapat disalurkan melalui pengabdian masyarakat.
Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.S., IPM., Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, mengusulkan ide tersebut. Ia menilai bahwa penguatan ekonomi merupakan salah satu pilar penopang kehidupan masyarakat di samping pendidikan. Ia juga menyatakan bahwa LPM UMY siap bersinergi dengan Lazismu UMY, setelah tersusun mekanisme pengabdian yang matang.
Hasil dan luaran dari FGD akan dibahas lebih lanjut oleh Lazismu UMY dalam rapat kerja yang dilaksanakan tepat setelahnya. (*)