Lautan Penonton di Desa Pucang Agung Menyaksikan 37 Kuda Jingkrak

Ini merupakan prosesi khatam Al Quran, diiringi lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW.

Lautan Penonton di Desa Pucang Agung Menyaksikan 37 Kuda Jingkrak
Kirab kuda jingkrak memeriahkan prosesi khatam Al Quran di Desa Pucang Agung Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Minggu pagi di Desa Pucang Agung Purworejo, ibarat menjadi lautan manusia yang menonton prosesi Khataman Al Quran.

Khataman diikuti oleh 37 peserta dengan menunggang 37 kuda jingkrak dan puluhan grup hadroh mengiringi prosesi khataman dengan lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW. Untuk memeriahkan arak-arakan khataman, tampil pula tiga tim drumband.

Kirab Khotmil Quran dimulai sekitar pukul 09:00 dan baru selesai sekitar pukul 14:00. Acara ini start dan finish dari Masjid Al-Amin Pucang Agung dan menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer.

Ketua Takmir Masjid Al-Amin Desa Pucang Agung, Muhammad Nailul Muna atau yang akrab disapa Gus Muna menjelaskan kegiatan ini semata-mata untuk memeriahkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kuda jingkrak beraksi saat acara khataman Al Quran di Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id) 

Pada momentum tersebut kuda jingkrak yang ditunggangi anak Gus Muna tampak gagah, besar dan tinggi. Selain itu, juga mampu berjalan jingkrak sekitar lebih dari seratus meter.

Selama kirab, pada titik tertentu semua kuda diarahkan untuk berjalan jingkrak.

Maya Hidatul Hikma (12) siswi kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang merupakan putri dari Gus Muna mengaku senang bisa mengikuti khatam Al Quran dan mengikuti kirab dengan kuda jingkrak.

"Saya berani menaiki kuda jingkrak karena sebelumnya sudah beberapa kali latihan," jelas Maya.

Dua tahun

Dia khatam Al-Quran sudah dua tahun silam namun baru tahun ini bisa mengikuti acara prosesi khatam Al Quran. Di belakang kuda jingkrak ada pasukan hadroh mengiringi dengan lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW.

Salah satu grup hadroh berasal dari Masjid As Sholihin desa setempat. Shodiq selaku ketua rombongan menyampaikan bila muludan datang grupnya banyak menerima order.

"Tarif kami Rp 500 ribu tetapi kalau tidak mampu ya mangga seikhlasnya," ujarnya. (*)