LDII Siapkan Generasi Muda Membangun DIY
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY mengadakan Musyawarah Wilayah (Muswil) VII di Prime Plaza Hotel, Minggu (26/9/2021). Acara tersebut dibuka Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY Djarot Margiyantoro MSc mewakili Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Tampak hadir Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY KH Thoha Abdurrahman, H Sigit Warsito dari Kanwil Kemenag DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah KH Ahmad Muhajir, Kwarda Gerakan Pramuka DIY Arifin Budiharjo. Sedangkan dari Korem 072/Pamungkas diwakili Mayor (Arm) Ronang Sasiarto, Polda DIY diwakili AKBP Sugianto serta anggota Komisi V DPR RI, Sukamto.
Ketua DPW LDII DIY, Dr Wahyudi, mengatakan menyongsong Indonesia Emas 2045, LDII fokus menyiapkan generasi penerus bangsa. “Keberadaan LDII telah diterima di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lima DPD, 70 PC dan 200 lebih PAC. Selanjutnya kami fokus membangun karakter gerenasi muda yang profesional religius,” kata Wahyudi.
Untuk membangun karakter tersebut, LDII DIY mendirikan pondok-pondok pesantren, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM), Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM), boarding school hingga majelis taklim.
“Untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif internet, berdakwah di era digital, serta mempublikasikan kegiatan LDII, kami mendirikan LDII News Network atau LINES,” ujar Wahyudi.
DPW LDII DIY mendorong generasi muda memiliki budi pekerti yang luhur. “Generasi muda yang tinggal di Yogyakarta harus memiliki sopan santun yang mencerminkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti,” tambahnya.
Potensi generasi muda tersebut, lanjut dia, diharapkan mampu memunculkan pimpinan-pimpinan baru LDII dari kalangan kaum muda yang lebih progresif dan visioner.
Ketua Umum DPP LDII Ir KH Chriswanto Santoso MSc menegaskan pentingnya adaptasi terhadap lingkungan strategis, “Konsolidasi adalah proses rutin, alhamdulillah DPW LDII DIY tepat waktu, menunjukkan organisasi ini sehat, profesional dan mandiri,” tegasnya.
Muswil juga menjadi ajang evaluasi pemimpin sehingga bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, the right man on the right place.
Pada aspek program kerja, evaluasi penting dilaksanakan agar selalu adaptif dan up date karena lingkungan strategis selalu berubah. “LDII selalu up date dalam berkontribusi di wilayahnya,” ujar KH Chriswanto.
Dia meyakinkan kehadiran 300 peserta secara luring maupun daring sangat berarti dalam rangka memberikan sumbangsih pemikiran bagi LDII membuat program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya selalu meminta program yang membumi agar kehadiran LDII dirasakan di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Pada delapan program kerja LDII, kebangsaan ditempatkan teratas. “Kami menyadari Indonesia adalah kapal besar dan LDII ada di atasnya. Kalau kapal besar ini oleng, maka bekerja, beribadah dan berdakwah juga menjadi tidak nyaman. Sebagai umat Islam, warga LDII berdakwah dengan menghargai nilai-nilai budaya setempat. Toleransi dikedepankan agar kapal besar bernama Indonesia ini tetap tenang,” tegasnya.
LDII menanamkan cinta tanah air dan memupuk nasionalisme, bekerja sama dengan Kodam Siliwangi, Diponegoro, Hasanuddin, Tanjungpura, Bukit Barisan, dan Kopassus.
Di bidang pendidikan dan dakwah, LDII menargetkan pembentukan karakter bukan hanya terhadap siswa dan santri di sekolah-sekolah umum dan pondok pesantren di bawah naungan LDII.
“Kami memberikan edukasi terhadap stakeholder pendidikan termasuk pamong, dengan membuat platform pondokkarakter.com,” ujarnya.
Sedangkan pada bidang dakwah LDII menjangkau masyarakat marjinal dengan menggelar pengajian di Lapas, penyandang tuna wicara dan di kampung kusta.
SDM tersebut harus memiliki tubuh yang sehat. LDII mendorong pemanfaatan tanaman herbal yang kaya di tanah air, “Dengan memanfaatkan tanaman herbal di pekarangan rumah, warga LDII bisa terus menjaga kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, LDII juga peduli terhadap lingkungan dengan berpartisipasi dalam acara World Cleanup Day 2021 dan membentuk kader Gemilang untuk menjaga lingkungan.
Empat program tersebut difokuskan membangun SDM, sementara empat program lainnya memberikan solusi atas berbagai masalah bangsa yang meliputi ekonomi syariah, ketahanan pangan, energi baru terbarukan dan pemanfaatan teknologi digital.
Dalam sambutan tertulis dibacakan Djarot Margiyantoro, Sri Sultan HB X menegaskan pentingnya membangun generasi muda untuk menyongsong Indonesia Emas selaras dengan visi pembangunan DIY.
“Muswil ini mempertegas komitmen LDII dalam upaya meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Sultan.
Dia meminta berbagai hasil Muswil VII LDII DIY harus dapat mengambil keputusan dengan bijak berlandaskan mufakat. “Hal tersebut selaras dengan Mengasah Mingising Budhi, bahwa setiap insan atau syarikat harus melatih pekerti, agar terbentuk kepekaan dan kecerdasan sosial memahami situasi kemasyarakatan,” ujarnya. (*)