Labuhan Merapi Wujud Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Labuhan Merapi Wujud Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menerima uba rampe (perlengkapan) labuhan Merapi dari utusan Sri Sultan Hamengku Buwono X, kemudian menyerahkannya kepada Juru Kunci Merapi, Wedana Suraksohargo Asihono.

Serah terima uba rampe labuhan Merapi dilaksanakan Selasa (21/2/2023), di kantor Kapanewon Cangkringan.

Labuhan Merapi merupakan tradisi yang rutin diadakan setiap tahun dalam rangka memperingati tingalan jumenengan Ndalem atau ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Raja Keraton Yogyakarta.

Adapun uba rampe tersebut di antaranya terdiri dari Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadhung, Semekan Gadhung Mlati, Kampuh Paleng, Destar Daramuluk, Destar Udaraga dan Arta Tindhih.

Uba rampe selanjutnya dibawa ke petilasan Mbah Maridjan di Kalurahan Kinahrejo Cangkringan Sleman, dibawa ke Sri Manganti yang berada di Gunung Merapi untuk prosesi labuhan, Rabu (22/2/2023) dini hari.

Kustini menyambut baik pelaksanaan tradisi labuhan Merapi ini. Tak hanya sekadar tradisi, menurutnya, labuhan Merapi ini juga sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan.

"Acara ini juga menunjukkan sikap gotong royong, guyub rukun, dan golong gilig masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Sleman," ungkapnya.

Kustini merasa bangga dengan antusiasme masyarakat melaksanakan kegiatan ini, menunjukkan masih tingginya rasa handarbeni terhadap budaya dan tradisi lokal di tengah gempuran budaya asing. (*)