Labu Madu Sangat Menjanjikan

Labu Madu Sangat Menjanjikan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pasangan suami istri Suryanto (42) dan Siti Nurwidiyati (40) warga Palihan Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul saat ini tersenyum bahagia. Labu madu yang ditanam sejak 10 Januari silam kini memasuki musim panen.

Saat koranbernas.id bertandang ke lahannya di Jalan Raya Samas, terlihat buah labu madu bergelantungan pada tanaman yang merambat pada anjang-anjang bambu. Warnanya kecokelatan. Lonjong panjang.

"Ini umur tanaman siap panen 75 hari sejak biji disemai," kata Suryanto didampingi istrinya. Setiap labu madu yang dipanen beratnya bervariasi antara 1 kilogram sampai 3 kilogram. Harga jualnya Rp 15.000 per kilogram.

Di pasaran seperti swalayan, harga dipatok pada kisaran Rp 25.000. "Pemasaran tidak ada kendala. Sebab saat panen, labu madu ini sudah ada yang mengambil untuk dipasarkan," katanya.

Labu madu yang bernama latin Curcubuta moschata tersebut bisa diolah menjadi beragam makanan. Ada yang langsung disayur, dibuat kolak, dibuat geplak maupun tepung untuk beragam olahan kue.

Buah asal Belanda ini selain enak dan manis, juga memiliki banyak manfaat. Labu madu yang sering dinamai pumpkin butternut memiliki lima manfaat bagi kesehatan.

Pertama, menjaga kesehatan mata karena labu madu  mengandung vitamin A. Kedua, melancarkan proses pencernaan dan  baik untuk yang sedang diet. Ketiga, bermanfaat sebagai antioksidan dan mengandung vitamin C.

Keempat, mengobati gejala anemia karena mengandung zat besi. Kelima, pendamping ASI bagi bayi karena labu madu mengandung folat. Manfaat folat untuk bayi sebagai metabolisme asam amino, pembentukan leukosit dan eritrosit.

"Budi daya labu madu ini tidak ada kesulitan yang berarti, namun di sini belum banyak yang menanam. Padahal penjualannya sangat menjanjikan," katanya.

Selain labu madu, Suryanto juga menanam labu Siam, labu Orange (kabocha) dan labu Botol serta beraneka tanaman sayur dan buah. Dia juga menjual berbagai bibit tanaman di tempat usahanya yang diberi nama 'Surya Tani'.

Siti menambahkan labu madu sekali panen harus diganti. "Jadi tidak seperti cabai yang bisa panen berkali-kali. Labu madu begitu panen, tanaman harus diganti," katanya. Satu pohon  bisa menghasilkan 10 hingga 12 buah.

Erna Sari (23) asal Pendowoharjo Sewon mengatakan akan mengolah labu madu  untuk mendukung usahanya diet. "Saya ingin menurunkan berat badan. Jadi saya konsumsi makanan sehat dan juga mengolah labu madu yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan," katanya. (*)