KPAD Sleman Konsisten Menangani Perlindungan Anak

Gerak cepat itu diganjar penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia. 

KPAD Sleman Konsisten Menangani Perlindungan Anak
KPAD Sleman bersama Satpol PP Goes to School. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Utama dua tahun berturut-turut (2022-2023). Ini menunjukkan capaian dan kinerja pemerintah bersama organisasi dan lembaga terkait dalam membangun sistem dan mendukung program-program KLA.

Termasuk di dalamnya, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sleman yang konsisten kerja keras bersama pemerintah dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak.

Ketua Komisioner KPAD Sleman, Maya Syla, menyampaikan sejak dilantik tahun 2023, organisasi yang dipimpinnya fokus melakukan pengawasan, komunikasi dan kerja sama serta melaporkan berbagai pelaksanaan kegiatan.

"Kita juga memberikan berbagai masukan dan usulan kepada bupati terkait penyelenggaraan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak. Termasuk melakukan mediasi dan advokasi atas sengketa pelanggaran hak anak," ungkap Maya, Rabu (16/10/2024).

Berhasil ditutup

Dijelaskan, tahun 2023 sebanyak 21 kasus yang ditangani oleh KPAD telah berhasil diterminasi atau ditutup. Berbagai kasus yang ditangani di antaranya pengasuhan, perselisihan hak asuh anak dan kasus kekerasan.

Tak hanya penanganan kasus, KPAD juga berperan aktif dalam kegiatan pencegahan melalui sosialisasi di berbagai instansi dan komunitas. Gerak cepat yang dilakukan itu diganjar penghargaan  dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kita kerja cepat, terutama melakukan komunikasi dan kerja sama serta hadir langsung di masyarakat. Memberikan sosialisasi, sembari memberikan edukasi  terkait UU 35/2014 tentang perlindungan  anak," terang Maya.

"Alhamdulilah dalam enam bulan setelah dilantik itu kita dapat piagam penghargaan sebagai nominasi KPAD terbaik dalam pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak," sambung Maya.

Tersisa dua

Tahun 2024, lembaga itu telah menangani 18 kasus, 16 di antaranya telah terminasi. Masih tersisa dua kasus dalam tahap pendalaman dan penanganan agar segera tuntas.

"Sleman ini semua infrastruktur untuk penanganan perlindungan anak sudah sangat lengkap. Kita berharap penanganan kasus akan semakin baik serta berusaha menekan jumlah kasus lewat intervensi program dan pengawasan. Termasuk kasus kekerasan jalanan," tambah Maya.

KPAD Sleman juga akan terus berupaya turut serta menjadi bagian dalam mewujudkan kabupaten Sleman Layak Anak. Agar anak-anak di Kabupaten Sleman dapat hidup tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak generasi emas yang bahagia dengan dirinya. “Istimewa dengan talentanya dan sembada dengan segenap perilaku yang menggenapinya," kata Maya.

Terpisah, Iin Las Priyanti, seorang guru bimbingan konseling salah satu sekolah menyampaikan apresiasi atas kesigapan KPAD menyelesaikan permasalahan. Siswa memperoleh solusi dan perlindungan haknya.

Merasa terbantu

"Saya merasa sangat terbantu karena KPAD Sleman mau turun ke bawah dan bertanya-tanya. Semoga KPAD terus konsisten melindungi anak dan memberikan bantuan," ujar Iin.

Rita, warga Kapanewon Sleman juga merasa terbantu kinerja KPAD Sleman. Sebelumnya, Fariz yang merupakan anak dari Rita tidak dapat sekolah karena terkendala masalah dan hal tersebut bisa diselesaikan.

"Pelayanannya ramah dan sangat membantu anak saya akhirnya sekarang sudah bisa bersekolah," kata Rita. (*)