Konser Wayang Milenial Gebrak Alun-Alun Wonosari

Pergelaran malam itu melibatkan pengrawit mahasiswa Universitas California Amerika.

Konser Wayang Milenial Gebrak Alun-Alun Wonosari
Dalang Milenial Gunarto Gunotalijendro. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Pentas akbar konser wayang kulit milenial menggebrak Alun-alun Wonosari, Jumat (2/8/2024) malam. Pertunjukan dalam rangkaian peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI ini sekaligus bentuk nyata diplomasi budaya. Tampil dalang tenar KRT H Gunarto Gunotalijendro SH MM dengan lakon Hanoman Duta Negara.

Tidak seperti biasanya, pada pergelaran ini melibatkan penabuh gamelan atau pengrawit “Sari Laras” dengan anggota para mahasiswa dan dosen dari Universitas California Berkeley Amerika Serikat. Meski warga negara asing namun mereka tampak cekatan dan terampil menabuh gamelan sejak malam hingga pagi hari.

Tidak mengherankan, pertunjukan ini mampu menyedot perhatian ribuan penonton yang memadati Alun-alun yang terletak di jantung kota Wonosari.

Hadir juga pada acara ini Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Kapolres, Dandim, para pejabat pemkab, termasuk semua panewu dan lurah se-Gunungkidul yang sengaja diundang pada pentas wayang spektakuler ini.

Penabuh gamelan atau pengrawit melibatkan mahasiswa dan dosen Universitas California Berkeley Amerika. (istimewa)

Selain menyaksikan hiburan, para penonton juga disuguhi ribuan porsi berbagai jenis makanan tradisional dan bisa dinikmati secara gratis. Berbagai jenis makanan di antaranya bakmi, nasi goreng, bakso, mi ayam, sate ayam, siomay, kupat tahu dan yang lain, diserbu para penonton, termasuk berbagai minuman menyegarkan.

Pada pertunjukan kali ini, dalang yang asli Gunungkidul dan juga pengusaha sukses di Jakarta itu berdialog dengan para tokoh wayang tidak hanya menggunakan Bahasa Jawa, sebagaimana layaknya pementasan wayang kulit, tetapi juga menggunakan Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Inggris termasuk ketika suluk.

Ki Gunarto Gunotalijendro yang merupakan dalang duta budaya Eropa - Jepang - Amerika dan berulang kali pentas di luar negeri, seakan mampu menyihir ribuan penonton, sehingga betah duduk sejak awal hingga akhir.

Dalang dengan sebutan salto sewengi ping seket ini menggunakan tata lampu yang apik termasuk memanfaatkan alunan musik tidak hanya gamelan, namun juga drum, terompet, orgen sehingga gendhing atau lagu yang ditampilkan juga layaknya pertunjukan band.

Konser wayang milenial di Alun-alun Wonosari Jumat (2/8/2024) malam dijubeli penonton. (istimewa)

Diplomasi budaya

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyambut baik dan memberi apresiasi pada dalang dan rombongan yang mampu menyuguhkan hiburan menyegarkan.

“Pentas ini sangat luar biasa. Bagaimana tidak. Para penabuh gamelan dilakukan mahasiswa dan dosen dari Amerika. Landa-landa ini kemampuan dalam menabuh gamelan tidak kalah dengan kita, bahkan bisa jadi, malah lebih terampil,” katanya.

Menurut bupati, hal ini menjadi bukti bahwa gamelan merupakan warisan budaya di Indonesia, namun mampu menarik perhatian warga mancanegara.

“Sehingga kita tidak boleh kalah. Generasi muda harus tampil ke depan. Karena ini aset bangsa sekaligus mampu menjadi diplomasi budaya dan tidak boleh punah,” ucap Sunaryanta mengakhiri sambutannya. (*)