Keripik Belut Khas Sleman Jadi Buruan Wisatawan untuk Oleh-oleh

Kini, usaha keripik belut milik Wartiyem dengan bendera "Citra Rasa"  berkembang pesat.

Keripik Belut Khas Sleman Jadi Buruan Wisatawan untuk Oleh-oleh
Karyawan Wartiyem sedang menggoreng keripik belut. (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Salah satu camilan yang banyak disukai orang adalah keripik belut. Cita rasanya gurih dan renyah. Tidak heran keripik belut menjadi buruan oleh wisatawan sebagai oleh-oleh maupun dinikmati saat perjalanan.

Salah seorang yang memproduksi keripik belut adalah Wartiyem, warga Klaci II RT 04 Kalurahan Margoluwih Seyegan. Ribuan belut ditampung di dalam satu kolam besar di rumahnya. Belut itulah yang menjadi bahan baku pembuatan keripik.

Ditemui di rumahnya, Rabu (20/12/2023) silam, Wartiyem mengungkapkan bahan baku belut yang sebagian didatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Barat itu dibersihkan, dicuci, diberi bumbu dan dicampur tepung, lalu digoreng.

Dalam sehari, Wartiyem yang dibantu lima orang karyawannya  mampu memproduksi satu kuintal keripik belut. Penjualannya, selain di showroom rumahnya dan Pasar Kuliner Godean, keripik belut merek "Citra Rasa" juga dipasarkan hingga ke luar daerah.

Ribuan belut ditampung di bak kolam di dalam rumah Wartiyem. (nila hastuti/koranbernas.id)

Wartiyem berkisah, bisnis keripik belut dirintis sejak tahun 2001. Tapi sebelum itu usaha ini berawal dari bisnis keluarga suaminya. Dia sebenarnya memiliki keterampilan jahit-menjahit, kemudian ikut terjun mengembangkan usaha keripik belut setelah hidup bersama suami.

Awal mulanya, lanjut Wartiyem, belum berpikir soal produksi. Dia hanya menjadi suplier kebutuhan bahan baku belut di pasar Godean dengan mencari belut di Pasar Delanggu Klaten.

Lambat laun bisnis ini bermasalah karena perputaran uangnya tidak berjalan lancar. Wartiyem memutar otak dan akhirnya memutuskan ikut produksi keripik belut.

"Jadi selain kita mencari ikan belut untuk suplier yang ada di pasar, kita juga mulai ikut-ikutan produksi. Ternyata setelah saya ikut produksi nilai tambahnya beda jauh," kata Wartiyem.

ARTIKEL LAINNYA: Ada Pasar Kangen di Kaliurang Park

Awal mula produksi masih skala kecil. Setiap hari hanya menggoreng belut 10 kilogram dan langsung dijual di Pasar Godean. Saat itu, packaging atau kemasan untuk berjualan keripik belut masih sangat sederhana ala kadarnya.

Waktu berjalan, Wartiyem mendapat pelatihan dan pembinaan dari dinas mengenai tata cara jualan yang baik dan sehat.

Bahkan Wartiyem mendapatkan bantuan etalase untuk berjualan, agar makanan tidak terkena debu. Pembinaan dan bimbingan itu terus dipraktikkan hingga akhirnya omzet penjualan perlahan meningkat.

Dari semula 10 kilogram belut per hari mulai bertambah menjadi 15 kilogram. Bisnis terus berjalan. Tekad Wartiyem menjadi produsen keripik belut semakin bulat.

ARTIKEL LAINNYA: Wisatawan Berdatangan, Bupati Sleman: Sambut dengan Full Senyum

Dia terus belajar bagaimana keripik belutnya bisa diminati banyak konsumen dan mudah dikenali pelanggan.

Satu di antara cara yang ditekuni adalah membuat keripik belut kecil-kecil dengan adonan tepung tipis. Cara ini ternyata berhasil menarik minat konsumen menengah ke atas.

"Kita membedakan, kalau yang di pasaran itu tepungnya agak tebel. Tapi kalau yang konsumen menengah ke atas biasanya tepungnya tipis-tipis," kata Wartiyem.

Kini, usaha keripik belut milik Wartiyem dengan bendera "Citra Rasa" berkembang pesat.

ARTIKEL LAINNYA: Ratusan Anak Muda Membersihkan Sampah di Pantai Parangtritis

Ada lima karyawan yang setiap hari bekerja. Jika momen liburan dan penjualan meningkat maka jumlah karyawan yang dikaryakan bisa mencapai 12 orang.

Menurutnya, saat ini untuk produksi harian menyesuaikan dengan pasar.

"Kalau pasarnya ramai saya bisa produksi sehari 1 - 1,5 kuintal. Rata-rata satu kuintal. Tapi sehari kadang juga 50 kilogram. Saya lihat pasarnya dulu ramai atau tidak. Jika ramai saya nambah tenaga tambahan juga," jelasnya. 

Menjalankan roda bisnis, Wartiyem sangat menjaga kualitas. Hal itu bisa dilihat dari kualitas bahan baku belut yang diolah dalam keadaan fresh.

Harga jual keripik belut "Citra Rasa" produk Wartiyem Rp 190 ribu per kg untuk keripik belut kualitas satu dan untuk kualitas dua dijual Rp 175 ribu per kg. (*)