Keputusan Final, Ini Paslon yang Didukung Partai Ummat pada Pilkada Kabupaten/Kota se-DIY
Berpolitik itu harus bijak. Biasa saja. Tidak ada masalah termasuk dengan PAN.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Melalui rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor DPW Partai Ummat DIY di Kotagede Yogyakarta, Selasa (27/8/2024) sore, jajaran pimpinan partai politik (parpol) itu secara resmi mengumumkan pasangan calon (paslon) yang didukung pada kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten/Kota se-DIY.
Keputusan final itu disampaikan Ketua DPW Partai Ummat DIY, Dwi Kuswantoro didampingi Sekretaris Iriawan Argo Widodo beserta jajaran pengurus lainnya.
“Sebelum memutuskan figur, kami melakukan banyak diskusi dengan masyarakat di tingkat bawah melalui DPC dan DPD. Figur yang kami dukung merupakan yang terbaik,” kata Dwi Kuswantoro.
Disebutkan, pada Pilkada Kabupaten Sleman Partai Ummat mendukung pasangan Harda Kiswaya dan Danang Maharsa. Untuk Pilkada Kota Yogyakarta jatuh pada pasangan calon walikota dan wakil walikota M Afnan Hadikusumo - Singgih Raharjo.
Berbagai kriteria
“Pilkada Kabupaten Bantul Partai Ummat mendukung pasangan Joko Purnomo dan Roni Wijaya Indra Gunawan. Pilkada Gunungkidul adalah pasangan Sunaryanta dan Mahmud Ardi serta Pilkada Kulonprogo pasangan Raden Agung Setiawan dan Ambar Purwoko,” jelasnya.
Dwi menyampaikan, dukungan selain didasarkan pada figur juga menggunakan berbagai kriteria di antaranya aspek garis perjuangan dan kesejahteraan rakyat.
“Kami meyakini keadilan adalah kunci kesejahteraan rakyat. Bagaimana komitmen keadilan, kami sampaikan pada nama yang ada. Apalagi DIY barometer politik nasional. Apapun yang telah diambil, semua berdasar nilai-nilai yang kami yakini," tegasnya.
Iriawan Argo Widodo menambahkan, merujuk Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dukungan dari Partai Ummat itu tidak hanya berdasarkan perolehan kursi legislatif tetapi juga jumlah suara.
Saudara tua
Mengenai pilihan koalisasi, Dwi maupun Iriawan sepakat Partai Ummat sudah tidak lagi mempersoalkan dengan parpol mana berkolaborasi, termasuk dengan PAN yang dianggap sebagai saudara tua Partai Ummat.
Prinsip, kata Irianto, Partai Ummat senantiasa menjalin hubungan baik dengan semua parpol. Di Bantul bergabung dengan PDI Perjuangan pun tidak ada masalah. “Berpolitik itu harus bijak. Biasa saja. Tidak ada masalah termasuk dengan PAN," sambung Dwi.
Khusus Pilkada Kota Yogyakarta, menurut Dwi, Partai Ummat sudah merasa sangat dekat dengan Muhammadiyah. Itu yang akhirnya dijadikan bahan keputusan sepenuhnya mendukung Afnan Hadikusumo, cucu dari Pahlawan Nasional Ki Bagoes Hadikoesoema. (*)