Kenapa Operasi Bibir Sumbing Dimulai Saat Bayi Usia Tiga Bulan?
Memperingati Hari Bakti, PB IDI menggelar operasi bibir sumbing gratis.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dalam rangka puncak peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-116, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menggelar kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing gratis di RSUD Sleman, Sabtu (18/5/2024). Selain itu, juga dilaksanakan operasi langit-langit.
Acara tersebut dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Ulul Albab SpOG, Ketua IDI Cabang Sleman yang juga Ketua Panitia HBDI ke-116 DIY, dr Rino Rusdiono.
Operasi bibir sumbing gratis ini bekerja sama dengan Yayasan Cahaya Senyum Nusantara binaan Dr dr Ishandono Dachlan M Sc SpB SpBP-RE, Smile Train Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi).
"Yang ikut operasi bibir sumbing dan langit-langit ada 7 orang terdiri 5 orang dewasa dan 2 bayi," kata dokter Ishandono kepada koranbernas.id di lokasi.
Dokter senior yang sangat berpengalaman menangani Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik ini menjelaskan, penanganan bibir sumbing dan langit-langit ada beberapa tahapan yang dilakukan dan sifatnya berkelanjutan.
Hukum 10
Jika hanya operasi bibir sumbing saja, maka sekali operasi selesai. Namun jika langit-langit juga kena maka harus dilakukan tindakan berkelanjutan.
"Untuk bayi operasi bibir dimulai saat usia 3 bulan. Kenapa 3 bulan? Karena ini untuk memenuhi rule of ten atau hukum 10. Yakni 10 minggu ya kira -kira usia 3 bulan, berat 10 pons atau kira-kira 5 kilo dan HB lebih dari 10," kata dokter yang menyelesaikan pendidikan spesialis Bedah di UGM dan melanjutkan pendidikan Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik di UI tahun 1997 tersebut.
Bagi yang melanjutkan ke tahap operasi langit-langit, lanjut dia, sebaiknya pada usia 1,5 hingga 2 tahun. Jika lebih dari dua tahun maka bicaranya bisa sengau.
"Karena langit-langit ini kan masalahnya ke bicara. Kalau paling enak saat usia anak 1,5 tahun. Namun dengan kemajuan ilmu dan teknologi ada yang usia 1 tahun. Itu boleh saja," katanya.
Tahapan selanjutnya ada operasi gusi yang dilakukan sebelum gigi taring yang asli keluar atau usia 10 tahun. Jadi operasi gigi sebaiknya dilakukan saat anak tadi usia 8 atau 9 tahun.
Bentuk hidung
Pasien yang memiliki kelainan pada bentuk hidung karena mungkin tidak sama antara kiri dan kanan, menurut dia, bisa dilakukan dengan dua metode. Ada yang operasi bibir sumbing sekaligus membetulkan bentuk hidung dan ada juga yang dilakukan saat operasi gusi kemudian melakukan pembenahan hidung.
Kondisi pasien akan dipantau lagi saat usia 17 tahun di mana pertumbuhan rahang berhenti. Ada yang perkembangannya biasa dan ada yang tidak bagus sehingga giginya nyakil. Maka yang nyakil perlu dilakukan operasi agar bagus.
"Pasien bibir sumbing ini bukan hanya urusan dokter bedah tetapi beberapa ahli. Ada dokter gigi, ada terapi rehap bicara dan jika masih kecil harus melibatkan dokter THT," katanya.
Sedangkan dr Ulul Albab mengatakan dalam rangkaian Hari Bakti Dokter Indonesia ke-116, IDI di daerah seluruh Indonesia melakukan kegiatan bakti sosial.
"IDI tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlahnya ada 461 cabang di kabupaten/kota dengan kegiatan yang berbeda-beda," katanya.
Kebutuhan masyarakat
PB IDI melaksanakan operasi bibir sumbing dan langit-langit di RSUD Sleman dan juga operasi katarak di wilayah Bantul. Dipilih operasi bibir sumbing, langit-langit dan katarak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Karena banyak masyarakat yang belum ter-cover jaminan kesehatan, maka kita jaring dalam acara ini," terangnya.
Panitia HNDI juga melakukan rangkaian kegiatan sejak 16 Mei-20 Mei 2024 di antaranya seminar sertifikasi jamu tradisional, penanaman pohon, kunjungan ke desa binaan antistunting, seminar bagi dokter muda, donor darah, senam sehat, minum jamu bersama, ziarah ke makam dokter Wahidin Sudirohusodo hingga penyerahan bantuan sumur bagi warga Gunungkidul.
"Jadi fokusnya HBDI adalah memberikan pelayanan secara langsung ke masyarakat secara gratis dan tahun ini puncaknya dilaksanakan di DIY. HBDI rutin dilaksanakan setiap tahun dan rangkaian akan berlangsung hingga bulan Oktober," katanya.
Di antaranya ke depan akan dilaksanakan kegiatan Ayo Bersama Cegah Stunting, kebun sehat, bunda mengajar, pencanangan pemeriksaan skrining stunting dan anemia bagi anak sekolah. (*)