Kebutuhan Makanan Tambahan 165 Balita Stunting Terpenuhi

Produk makanan mi keriting tidak ada tambahan bahan pengawet.

Kebutuhan Makanan Tambahan 165 Balita Stunting Terpenuhi
Jajaran Puskesmas Kebumen II menunjukkan mi keriting sebagai makanan tambahan untuk balita stunting. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Mie Keriting atau Makanan Instan Cegah Kerdil dan Stunting yang ditemukan staf farmasi UPT Puskesmas Kebumen II mampu memenuhi kebutuhan makanan bagi 165 balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebumen II.

Kepala UPT Puskesmas Kebumen II Kebumen, drg Siti Aminatun Zakhroh, kepada koranbernas.id menjelaskan, di wilayah kerjanya terdapat 12 desa.

Jumlah balita stunting di 13 desa itu mencapai 8,05 persen. Angka prevalensi dihitung dari jumlah balita dan kasus stunting. "Sampai Oktober 2023, ada 165 Balita stunting," kata Siti, Jumat (24/11/2023).

Inovator Mie Keriting, Wiji Sri Kusumaningsih, mengatakan industri rumahan mi keriting bisa memenuhi kebutuhan makanan balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Kebumen II.

Kecukupan mi keriting sebagai makanan tambahan untuk balita stunting berdasarkan pesanan dari desa.

ARTIKEL LAINNYA: Posyandu Jadi Garda Depan Kesehatan Masyarakat

Wiji memastikan produk makanan mi keriting tidak ada tambahan bahan pengawet. Ekstrak daun kelor menjadi pengawet makanan mi keriting itu.

"Mi keriting dalam bentuk kue kering bisa bertahan tiga bulan," kata Wiji Sri Kusumaningsih.

Seperti diberitakan, Mie Keriting merupakan makanan tambahan untuk balita stunting. Makanan berbahan baku tepung ganyong, daun kelor, susu dan keju itu sudah memperoleh hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM.

Inovasi ini menjadikan Kabupaten Kebumen meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan  Publik tahun 2023 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. (*)