Kebumen Tidak Lagi Tiga Besar Kasus HIV di Jateng

Kekuatan iman atau moral dan akhlak mampu pencegahan penularan penyakit tersebut.

Kebumen Tidak Lagi Tiga Besar Kasus HIV di Jateng
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto pada peringatan Hari Aids se-Dunia di Pendopo Kebumian Kebumen. (istimewa)

KORANBERNAS ID, KEBUMEN ---Kabupaten Kebumen tidak lagi menjadi tiga besar kasus HIV/AIDS di Jawa Tengah (Jateng).  Upaya Pemkab Kebumen bersama warga menangani penyakit tersebut dinilai cukup baik.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto pada peringatan Hari AIDS se-Dunia, Jumat (1/12/2023), mengungkapkan Kebumen sekarang berada pada ranking 11 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tercatat ada 85 kasus di kabupaten ini.

Perinciannya, kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) 51 kasus dan 34 kasus AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Pada talk show bertema Bergerak Bersama Akhiri AIDS 2030 di Pendopo Kabumian, bupati menyatakan tujuan kegiatan itu untuk membangun komitmen semua pemangku kepentingan melakukan pencegahan dan penanggulangan.

Arif Sugiyanto yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kebumen menyampaikan, kecamatan tertinggi jumlah kasus adalah Kebumen disusul Gombong dan Alian.

ARTIKEL LAINNYA: Awal 2024, Kebumen Bebas Knalpot Brong

"Wilayah perkotaan itu lebih banyak karena kehidupan masyarakat di sana lebih kompleks. Kelompok karyawan tertinggi terkena," kata bupati.

Dia berpesan, kekuatan iman atau moral dan akhlak mampu pencegahan penularan penyakit tersebut.

Selain itu, juga komitmen diri untuk tidak mencoba hal-hal negatif serta komitmen bersama menjadi duta bagi diri sendiri atau keluarga dan lingkungan.

Pencegahan salah satunya melalui pemahaman tentang penyakit tersebut.

Data dari Komisi Penanggulangan AIDS Kebumen, kasus HIV/AIDS pertama ditemukan tahun 2003. Sejak itu hingga Oktober 2023 mencapai  904 kasus.

ARTIKEL LAINNYA: Jenazah Korban Laka Laut Jatimalang Ditemukan Di Jatikontal

Pada periode yang sama ditemukan 1.104 kasus AIDS, 649 orang pengidap HIV/AIDS meninggal dunia.

Periode Januari 2023 hingga Oktober 2023 telah dilakukan pemeriksaan terhadap 28.807 orang, ditemukan 113 kasus HIV. Sedangkan pemeriksaan terhadap 16.669 ibu hamil ditemukan tiga orang ibu hamil dengan HIV/AIDS serta dua anak. (*)