Perusahaan Korea Ini Menerima Izin Penjualan Hormon Pertumbuhan Dengan Sistem Injeksi Pena

Perusahaan Korea Ini Menerima Izin Penjualan Hormon Pertumbuhan Dengan Sistem Injeksi Pena

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--PT Daewoong Infion telah menerima izin untuk penjualan produk Somatropin (rekombinan hormon pertumbuhan manusia), yang merupakan terapi hormon pertumbuhan dengan sistem injeksi pena di Indonesia.

Somatropin adalah kandungan obat yang diberikan kepada pasien pengidap Defisiensi Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone Deficiency/GHD), kondisi yang menyebabkan pasien kekurangan atau tidak memiliki hormon pertumbuhan sama sekali.

Dalam rilisnya ke koranbernas.id, PT Daewoong Infion mengatakan, dalam uji klinis fase-III yang dilakukan terhadap pasien di Korea, Somatropin telah terbukti mampu meningkatkan tingkat IGF-1 (Insulin-like Growth Factor) di dalam tubuh manusia, yang berfungsi untuk mendorong pertumbuhan sel dan penurunan lemak.

CEO PT Daewoong Infion, Suh Chang Woo mengatakan, pengobatan hormon pertumbuhan yang sudah ada di pasaran, biasanya tidak mudah dilakukan secara mandiri oleh pasien karena berbentuk vial dan sulit mengontrol jumlah dosis. Selain itu, produk dengan sistem injeksi pena yang sudah ada, biasanya harus dibuang setelah satu kali digunakan dan dijual dengan harga yang cukup mahal.

“Somatropin kami dirancang dengan sistem injeksi pena yang sudah dipatenkan di Korea. Dengan sistem ini, kartrid cairan dimasukkan ke dalam jarum suntik berbentuk pena. Pasien dapat mengatur jumlah dosis secara mandiri dengan menekan tombol dosis dan memutar jarum suntik tersebut sesuai dengan indikator jumlah dosis yang diinginkan, sama seperti saat menyuntikkan insulin secara mandiri,” katanya, Selasa (20/4/2021).

Chang Woo mengatakan, jarum suntik berbentuk pena ini semi permanen dan pasien dapat mengganti kartridnya. Produk ini juga dilengkapi dengan tabel dosis sehingga pasien umum dapat menyesuaikan dosis sesuai dengan berat badan dan resep dokter.

Menurut lembaga penelitian Grand View Research www.grandviewresearch.com, nilai pasar hormon pertumbuhan secara global diperkirakan mencapai USD 4,6 miliar pada tahun 2019, dengan Amerika Utara sebagai penyumbang pangsa pasar terbesar yaitu 35,9 persen. Namun, daya jual produk hormon pertumbuhan di berbagai negara berkembang dan masyarakat kelas menengah meningkat.

Menurut data penjualan tahun 2017 dari perusahaan riset global IMS Health, nilai pasar hormon pertumbuhan di Indonesia diperkirakan mencapai USD 820.000,dan akan terus meningkat ke depannya. Sebab Indonesia memiliki jumlah populasi terbesar keempat sedunia diikuti dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah.

Saat ini, sebagian besar produk hormon pertumbuhan yang ada di Indonesia diimpor dari luar negeri seperti Amerika Serikat dan Denmark, sehingga menimbulkan beban biaya pengobatan yang cukup tinggi bagi pasien. Meskipun diproduksi di Korea, PT. Daewoong Infion berencana meluncurkan Somatropin dengan harga terjangkau, lebih rendah dibandingkan dengan harga pasaran untuk meringankan beban biaya pengobatan pasien.

“Sebagian besar pengobatan hormon pertumbuhan yang ada di Indonesia menyebabkan beban biaya pengobatan bagi pasien. Kami berencana merilis Somatropin, produk dengan sistem injeksi pena, dengan harga yang wajar untuk meringankan biaya pengobatan pasien. Kami berencana untuk meluncurkan produk ini dalam paruh kedua tahun ini,” kata Suh Chang woo.

Selain produk hormon pertumbuhan, PT. Daewoong Infion berupaya menyediakan pengobatan bio yang berkualitas tinggi kepada masyarakat Indonesia seperti EPO (Erythropoietin) dan Epidermal Growth Factor (EGF). (*)