Kasus di Gunungkidul Meluas, Ratusan Ternak Suspek PMK

Kasus di Gunungkidul Meluas, Ratusan Ternak Suspek PMK

KORANBERNAS.ID,GUNUNGKIDUL -- Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Gunungkidul, kini semakin merebak. Berdasarkan pendataan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mencatat tambahan ternak mencapai ratusan ternak yang suspek PMK.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan hingga saat ini suspek PMK sudah mencapai ratusan ternak. "Sampai saat ini sudah ada 118 ternak berstatus suspek PMK," kata Wibawanti Wulandari pada wartawan, Senin (6/6/2022).

Diakui, sebanyak 22 dari 118 ternak tersebut dinyatakan positif terjangkit PMK. Hasil itu diketahui berdasarkan pemeriksaan sampel yang telah dikirimkan ke laboratorium.

Menurut Wibawanti, ratusan ternak yang terkait PMK ini berasal dari sejumlah kapanewon. Namun ia menolak memberikan rincian dengan alasan melindungi para peternak dan pedagang. "Tidak kami sebutkan asal persisnya demi melindungi harga ternak agar tidak jatuh," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menurutnya sudah melakukan gerak cepat untuk menekan penyebaran PMK menjadi lebih luas. Salah satunya dengan menutup sementara aktivitas seluruh pasar hewan.

Upaya lain saat ini tengah dipersiapkan demi melindungi ternak yang masih sehat. Antara lain rencana untuk memberikan vaksin yang disediakan oleh Kementerian Pertanian RI. "Saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pusat terkait vaksinasi," tambahnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan saat ini pihaknya mulai melakukan antisipasi dini. Hal ini dilakukan sembari menunggu datangnya vaksin. Antisipasi dini itu diantaranya memanfaatkan desinfektan, obat-obatan, hingga vitamin yang masih layak pakai.(*)