Kasus Covid-19 Meroket, Dua Faskes Tak Mampu Menampung OTG
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman saat ini kewalahan menangani kasus positif Covid-19. Sebab angka positif Covid-19 di kabupaten tersebut terus meroket signifikan setiap harinya.
Akibatnya dua fasilitas kesehatan (faskes) darurat Covid-19 yaitu Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang milik Pemkab Sleman saat ini tidak mampu lagi menampung pasien, karena penuh.
Padahal selama ini, kedua tempat itu menjadi tempat isolasi pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan yang akan menjalani isolasi mandiri.
“Dua faskes ini tidak bisa menerima pasien lagi hingga 30 November 2020,” ujar Joko Hastaryo, Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/11/2020).
Menurut Joko, asrama Haji selama ini memiliki daya tampung 138 pasien, sedangkan Rusunawa Gemawang mampu menampung sekitar 74 pasien.
Di Asrama Haji, 95 persen kamar sudah terisi pasien. Tiga kamar kondisinya rusak. Sedangkan di Rusunawa Gemawang, hanya tinggal satu kamar tersisa.
“Karena pertimbangan kemanusiaan, dua fasilitas ini tak hanya diisi warga Sleman saja namun juga warga di luar Sleman saat ini,” jelasnya.
Pemkab mengeluarkan Surat Keterangan Nomor: 011/9082 yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI nomor HK.01/07/MENKES/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Melalui surat tersebut, rumah sakit diharapkan mau menerima pasien Covid-19 dengan gejala atau tidak dengan gejala, sehingga ketersediaan faskes bisa bertambah seiring naiknya angka kasus positif Covid-19.
“Keputusan Menkes nomor 446 itu, kasus Covid-19 positif asimtomatik maupun gejala ringan itu juga bisa dirawat di rumah sakit. Asal faskes darurat yang dimiliki pemda itu penuh,” jelasnya. (*)