Kapasitas 500 Kilogram Perhari, Maybank Resmikan Fasilitas Pengelolaan Sampah Organik di Bantul

Kapasitas 500 Kilogram Perhari, Maybank Resmikan Fasilitas Pengelolaan Sampah Organik di Bantul
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meninjau fasilitas budidaya maggot di area fasilitas pengolahan sampah organik di Petung Bangunjiwo. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTULPT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) meresmikan fasilitas pengelolaan sampah organik dengan teknologi bio-conversion yang memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam. Peresmian fasilitas tersebut dilaksanakan bertepatan dengan penyelenggaraan event Maybank Cycling Series Il Festino 2024, (4/5/2024) di Yogyakarta.

Pembina Yayasan Maybank Indonesia dan Board of Trustees Member Maybank Foundation Budhi Dyah  Sitawati menjelaskan, pembangunan fasilitas ini dimulai tahun silam. Bersinergi dengan berbagai pihak, fasilitas pengolahan sampah organik ini, diharapkan menjadi bagian dari upaya Bersama mencari solusi terkait persoalan sampah di Yogyakarta.

“Selain akan mengurangi beban penumpukan sampah, fasilitas ini kami harapkan menjadi sarana edukasi yang baik bagi masyarakat. Melalui pelatihan dan sosialisasi yang berkesinambungan, kita berharap dapat membangun kesadaran kolektif cara terbaik menangani sampah. Karena dengan pengelolaan yang benar, tumpukan sampah rumah tangga masih bisa diolah menjadi berbagai produk turunan yang punya nilai ekonomi tinggi. Di antaranya menghasilan pupuk organik serta maggot yang sangat bagus untuk pakan ternak,” kata Budhi Dyah.

Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih mengungkapkan, wilayah DIY paling selatan ini telah mencanangkan program Bantul Bersama, Bantul bersih sampah tahun 2025. Diharapkan, tahun depan sampah yang ada di Bantul sudah bisa terkelola dengan baik.

Ia berharap, dengan ditutupnya TPST Piyungan, tidak ada lagi sampah yang dibuang di sungai, saluran irigasi, drainase dan di pinggir-pinggir jalan.

“Kami masih fokus pada pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah. Seiring dengan upaya membangun kesadaran bersama cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Memang tidak mudah. Perlu waktu, karena ini menyangkut kebudayaan. Budaya membuang sampah menjadi budaya mengelola sampah,” kata Bupati.

Bupati Bantul bersama jajaran manajemen Maybank melakukan penanaman bibit pohon di sekira fasilitas pengolahan sampah organik di Bangunjiwo. (istimewa)

Lurah Bangunjiwo, H. Parja, ST., M.S mengungkapkan, sempat mengalami kendala di awal rencana pembangunan, fasilitas pengolahan sampah organik di Dusun Petung, Bangunjiwo ini kemudian terbukti memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Tidak hanya berkontribusi pada penanganan sampah secara umum di Bantul, tapi juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga sekitar.

“Saat ini, kami bisa mempekerjakan 12 orang, semuanya warga di sekitar lokasi pengolahan. Ini baru rintisan. Semoga ke depan akan makin banyak warga yang bisa ikut mengelola dan mendapatkan manfaat dari tempat ini,” kata Parja.

Direktur Operasional Maybank Indonesia Widya Permana mengungkapkan, bahwa dukungan kerja sama dalam pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari upaya Maybank Indonesia memperkuat hubungan yang berkesimbungan dan berkelanjutan dengan komunitas, lingkungan, dan para pemangku kepentingan, baik secara lokal maupun global. Langkah ini sejalan dengan misi Bank yaitu, Humanising Financial Services.

Maybank Indonesia mencermati situasi terkini terkait aspek keberlanjutan, di antaranya pengelolaan sampah yang memiliki keterkaitan dengan iklim. Hal ini menjadi perhatian Maybank Indonesia, khususnya dalam upaya mewujudkan strategi prioritas Maybank Group, M25+, yaitu menjadi pemimpin di bidang  Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) di kawasan ASEAN.

“Kerja sama pengelolaan sampah bersama BenihBaik.com ini merupakan perwujudan aksi nyata Maybank Indonesia dalam merealisasikan United Nations Sustainability Development Goals/SDGs yang juga  menjadi landasan agenda keberlanjutan Maybank Group dan Maybank Indonesia,” kata Widya. (*)