Kanwil Kemenag DIY dan ADiTV Gelar Dialog Interaktif

Kanwil Kemenag DIY dan ADiTV Gelar Dialog Interaktif

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) menggelar dialog interaktif dengan menggandeng stasiun televisi ADiTV.

"Kita bersinergi dengan ADiTV dalam Dialog interaktif dengan sasaran pemirsa dari kalangan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kemenang DIY, termasuk Penyuluh Agama Islam Non-PNS dan masyarakat luas yang  dihelat mulai tanggal 10 April 2021 sampai 3 Juli 2021,“ terang Aminuddin M.Si, Kasi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam Penaiszawa, pada siaran pers yang diterima koranbernas.id, Kamis (27/05/2021).

Kepala TU Kanwil Kemenag DIY, H Muhammad Wahib Jamil M.Pd, selaku narasumber dialog interaktif bertajuk “Bersatu Demi Kejayaan Negeri”, menyatakan dialog tersebut mengajak pamirsa untuk merajut persatuan bangsa dan negara agar tidak mudah terpecah belah dan diinjak-injak negara lain, selama seluruh masyarakat kuat dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bersama kita jalin kerukunan nilai-nilai luhur Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Penyuluh Agama merupakan garda terdepan kementerian agama Islam Non-PNS dapat memasifkan Moderasi Beragama, termasuk melalui aksi sosial. Moderasi Beragama merupakan suatu jalan tengah (wasthiyah) dalam pemahaman, pengamalan dan perilaku agama dan keagamaan, sehingga tidak terjebak kepada pemahaman ekstrem kanan maupun ekstrim kiri beragama. Beragama bukanlah menjadikan manusia bertindak seperti Tuhan, bertindak atas nama Tuhan yang mengorbankan hidup dan kehidupan umat manusia,” Jelas Wahib.

Salah satu pemirsa yang juga salah satu penyuluh teladan tingkat DIY dari KUA Sewon Bantul, Rustam Nawawi Pelaco, mengatakan sangat bersyukur dapat  berpartisipasi dalam acara dialog yang diselenggarakan Penaiszawa Kanwil Kemenag DIY tersebut.

“Selain itu, kami siap memasifkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat dari Program Moderasi Bergama berupa sikap tawassuth, toleransi, dan arif bijaksana dalam bingkai kebhinekaan kehidupan ketatanegaraan," katanya. (*)