Kalurahan Sumbermulyo Melaunching Shelter Tangguh Covid-19

Kalurahan Sumbermulyo Melaunching Shelter Tangguh Covid-19

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, menggelar acara launching Shelter Tangguh Covid-19 Kalurahan, Selasa (26/1/2021).  Shelter ini menempati SD Kaligondang sisi selatan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan Pemkab Bantul Hermawan Setiaji SIP MA, unsur Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Panewu Bambanglipuro Lukas Sumanasa M.Kes dan jajaran Muspika, Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr T Glory, Lurah Sumbermulyo Dra Ani Widayani MIP dan puluhan tamu undangan.

Dalam sambutanya Lurah Ani mengatakan mereka sebelumnya telah menyiapkan gedung Semaul sebagai tempat isolasi milik desa, tapi kemudian dipinjam Pemkab Bantul. Maka pihaknya kemudian melakukan koordinasi untuk membentuk relawan yang menangani shelter, termasuk lokasinya. Dipilihlah SD Kaligondang sisi selatan karena jauh dari pemukiman penduduk.

Begitupun terkait anggaran, misalnya makan minum yang membutuhkan anggara Rp 35 juta per bulan dengan kapasitas 50 pasien, juga dibicarakan. Sebab, jika setengah tahun atau setahun beroperasi, tentu butuh biaya yang tidak sedikit.

"Alhamdulilah, hingga kini kami belum mengeluarkan anggaran sedikit pun dari dana desa. Karena sejak mulai digunakan lima hari  ini ada swadaya masyarakat dan juga dukungan para donatur. Tentu ini semangat yang luar biasa," katanya.

Saat ini, lanjut Lurah Ani, sudah ada yang menempati shelter, 9 warga dari satu keluarga yang baru bepergian dari Jakarta dan Sumatera. Begitu pulang, dukuh dan relawan meminta keluarga ini swab dan hasilnya semua positif dan kemudian dikarantina.

"Beruntung sekali, sebelum sampai rumah, rombongan keluarga ini  sudah diminta swab oleh dukuh dan relawan dan dikarantina di pedukuhan selama 3 hari sembari menunggu hasil swab. Saat hasil swab positif semua, kemudin dibawa ke shelter Kaligondang. Apa yang dilakukan di Kaligondang saya nilai bisa menjadi pioner bagi pedukuhan yang lain," paparnya.

Selain dari Kaligondang juga ada satu warga Cepoko yang melakukan isolasi. Adapun pengelola adalah relawan Kalurahan Aman Covid-19 (SK Lurah Nomor 13 Tahun 2021 tertanggal 21 Januari 2021).

Tujuan pendirian shelter adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo. Juga menampung warga Kalurahan yang positif Covid-19, Orang Tanpa Gejala (OTG), gejala ringan, dan reaktif rapid test.

Sedangkan Hermawan mengatakan, jumlah positif Covid-19 saat ini mencapai 5.000 orang lebih di Bantul dan yang masih diisolasi 1.113 orang, baik di RS rujukan, RS lapangan maupun di shelter-shelter dan yang ada di rumah.

"Angkanya masih banyak. Jadi yang harus kita lakukan adalah dengan  menerapkan protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir serta jaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.

Saat ini, lanjut Hermawan, jumlah shelter yang dimiliki Pemda tidak sebanding dengan jumlah penderita sehingga perlu keterlibatan masyarakat. Maka keluarlah Perbub Nomor 106/2021 dimana masyarakat dilibatkan dalam pendirian dan pengelolaan shelter dengan semangat gotong royong. Dari 75  Kalurahan, yang belum siap menyediakan shelter ada 4 kalurahan.

Sedangkan dr T Glory mengatakan, keberadaan shelter ini sangat  bermanfaat, apalagi kini hampir semua RS full terkait rujukan pasien Covid-19.  “Saat ini kalau ada pasien positif, cari rujukan juga susah, tidak langsung mendapat bed atau tempat. Maka yang diperlukan adalah bagaimana keterlibatan masyarakat bergotong royong dalam penanganan pandemi, termasuk adanya shelter kalurahan yang  didukung masyarakat,” kata Glory. (*)