Kalam Kudus Hope Fest, Berharap Menghasilkan Atlet Berprestasi

Kompetisi basket sering diadakan di tingkat SMA, sementara SD dan SMP sangat jarang.

Kalam Kudus Hope Fest, Berharap Menghasilkan Atlet Berprestasi
Pembukaan Kalam Kudus Hope Fest dimeriahkan penampilan seni suara dari sekolah. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta kembali menggelar event tahunan bertajuk Kalam Kudus HoopFest (KKHF) 2024, yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 14 September 2024.

Edi Joko Santoso selaku Direktur Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta menjelaskan salah satu alasan diadakannya KKHF tingkat SMP adalah kompetisi basket lebih sering diadakan di tingkat SMA, sementara SD dan SMP sangat jarang.

"Kami berharap bisa lebih maju dan melalui event ini, kami juga ingin agar sekolah kami, semakin dikenal luas," ujar Edi, Jumat (6/9/2024).

Dia menyoroti perkembangan basket di SMP Kalam Kudus yang sangat baik, dengan tim putra dan putri yang mendominasi kejuaraan dalam dua tahun terakhir.

Prestasi sekolah

Meski tantangan seperti keterbatasan waktu latihan menjadi kendala, prestasi sekolah ini tidak bisa diabaikan. Tim putra SMP Kalam Kudus meraih juara pertama tingkat DIY, tim putri serta tim dari tingkat SD juga menunjukkan potensi besar. "Antusiasme siswa terhadap basket semakin meningkat setiap tahunnya, baik di tingkat SD maupun SMP," kata Edi.

Untuk mendukung perkembangan tersebut, fasilitas basket indoor sedang dibangun di SD agar anak-anak dapat berlatih lebih optimal. Selain basket, SMP Kalam Kudus juga mengembangkan cabang olahraga lain seperti lompat jauh dan sedang mempertimbangkan pengembangan futsal. Terkait pelatihan, sekolah ini bekerja sama dengan klub basket Samudra yang turut memberikan pelatihan bagi siswa.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk terus meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan akademik," ujarnya.

Sulaiman selaku Ketua Yayasan Kalam Kudus Indonesia menambahkan basket merupakan salah satu cabang olahraga favorit di berbagai cabang sekolah Kalam Kudus di Indonesia. "Acara serupa juga diadakan di cabang kami di Bandung, Pontianak, Malang, Solo dan Yogyakarta," ungkapnya.

Semakin termotivasi

Saat ini Yayasan Kalam Kudus memiliki 29 cabang di 30 kota dengan total 162 unit sekolah dan 24.600 siswa. Sulaiman berharap, melalui kegiatan ini, siswa semakin termotivasi untuk berprestasi di bidang olahraga, khususnya basket, dan juga mengembangkan kemampuan akademik.

"Basket menjadi ajang yang positif untuk memacu semangat kompetisi dan mengembangkan potensi siswa," tambahnya.

Dia menambahkan Yayasan Kalam Kudus akan terus mendukung kegiatan-kegiatan olahraga dan akademik di sekolah-sekolahnya. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan olahraga di sekolah-sekolah kami," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, turut memberikan komentarnya terkait turnamen ini. Turnamen Basket SD dan SMP se-DIY diharapkan dapat mengidentifikasi anak-anak yang memiliki potensi besar di bidang bola basket.

Anak berprestasi

"Kami berharap dalam waktu lima tahun ke depan, mereka bisa menjadi anak-anak berprestasi di DIY," ujarnya.

Budi menekankan pentingnya dukungan untuk keberlangsungan setiap cabang olahraga (cabor). "Waktunya tak lama untuk kita tunggu. Tentu saja harus ada sinergi antara sekolah dan orang tua. Tanpa sinergi, keberhasilan tidak akan tercapai," ujarnya.

Selain itu, Budi juga mengingatkan program-program olahraga di sekolah harus terstruktur dan terarah. "Kita ingin melihat program-program olahraga yang terstruktur dan terarah di sekolah-sekolah. Jika tidak, maka akan sulit mencapai hasil yang diinginkan," katanya. (*)