Kadarwati Perjuangkan Bantuan Bibit Padi untuk Sawah Korban Banjir
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten akhir pekan lalu mengundang keprihatinan anggota DPRD Jawa Tengah, Hj Kadarwati, dan Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Mereka mengunjungi lokasi banjir di Desa Pesu dan Desa Melikan Kecamatan Wedi, Selasa (9/2/2021) pagi hingga sore.
Kehadiran Hj Kadarwati, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, dan Hamenang Wajar Ismoyo menambah semangat warga yang sedang bergotong-royong memperbaiki talud dan jembatan yang rusak.
"Ke sini dalam rangka melihat langsung bencana banjir. Ada tugas dari Ketua DPRD agar kami melihat kondisi Dapil (daerah pemilihan) masing-masing," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Kadarwati yang maju sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Dapil Klaten ingin tahu dari warga dan melihat langsung bencana di Klaten seperti apa, yang sudah ada apa saja, yang dibutuhkan apa, pelaksanaannya seperti apa, gotong royong seperti apa dan lain sebagainya.
Ternyata, kata dia, baik di Dukuh Mawen Desa Pesu dan Dusun 2 Desa Melikan yang rusak tanggul dan jembatannya, sudah diperbaiki warga dan relawan secara bergotong-royong.
"Tadi sebelum ke sini, kami juga meninjau Pesu. Dan ternyata di sana sini gotong royong semua. Gotong royong warga kental sekali dan harus dijaga," pintanya.
Sebagai anggota Komisi B bidang pertanian, peternakan, ketahanan pangan, perdagangan dan pariwisata, Kadarwati yang juga mantan anggota DPRD Klaten itu akan memperjuangkan bantuan bibit padi bagi sawah yang kebanjiran. Tidak hanya di Kecamatan Wedi tapi di seluruh wilayah Kabupaten Klaten.
"Makanya kami butuh data. Usahakan sesegera mungkin agar bantuan cepat turun," jelasnya seraya berkata kondisi Desa Pesu lebih parah dampak banjirnya bila dibandingkan Desa Melikan.
Hanya saja, kata dia, Desa Pesu sudah terima bantuan bronjong dan bagor (karung plastik). Bronjong akan diisi dengan batu.
Kadarwati adalah ibu dari Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Hamenang, kata dia, akan memperjuangkan bantuan yang dipermanenkan agar tanggul sungai yang jebol lebih kokoh dan awet.
Di akhir kunjungannya di jembatan anak sungai Dengkeng di wilayah Dusun 2 Desa Melikan yang jebol, Kadarwati dan Hamenang juga menyerahkan bantuan logistik untuk dapur umum.
Sementara itu Kepala Desa Melikan, H Purwanta, dan sejumlah perangkat desa dan tokoh masyatakat menjelaskan jembatan yang ambrol itu dibangun tahun 1981. Jembatan itu penghubung beberapa dusun di Desa Melikan maupun dari wilayah Gunungkidul.
Sebelum ambrol, jembatan itu bisa dilewati mobil. Namun setelah rusak di terjang banjir jembatan itu tidak bisa dilalui mobil.
Menanggapi luasan sawah di Desa Melikan yang tergenang air akibat banjir, Purwanta menjawab sekitar 80-an hektar. Yang paling luas di wilayah Kelompok Tani Bangun Tani 2 seluas 53 hektar. Banjir pada Jumat dan Sabtu kemarin mengakibatkan tanaman padi umur 2,5 bulan atau mekatak (hamil) tergenang air setinggi 1,5 meter. (*)