Javafest Aglonema Hadirkan Koleksi Terbaik Termasuk Aglonema Antik, Harganya Bikin Kaget

Dengan jumlah ribuan itu pihaknya optimis ke depannya Dusun Paten menjadi destinasi wisata tanaman hias aglonema

Javafest Aglonema Hadirkan Koleksi Terbaik Termasuk Aglonema Antik, Harganya Bikin Kaget
Agus Cholik menunjukkan jenis aglonema antik kepada Ani Martanti. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Penggemar aglonema, bisa memanjakan hobi. Warga Dusun Paten, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, menggelar Javafest Aglonema ke-2, hingga Minggu (22/12/2024). Ada ribuan aglonema yang dipajang dan dipamerkan, serta sudah tentu bisa dibeli untuk dibawa pulang.

Warna warni cantik aglonema, langsung menyambut tamu yang datang. Sebagian berwarna merah merona, salah satu ciri khas aglonema impor dari Thailand. Yang lain, adalah aglonema berwarna corak kehijauan dengan guratan-guratan yang cantik khas tanaman asli Indonesia. 

Soal harga, cukup bervariasi. Mulai Rp 20 ribuan hingga ratusan ribu. Tapi jangan kaget, ada juga yang harganya jauh lebih mahal. Salah satunya, yang disebut dengan Aglonema Antik. 

“Ya harganya mahal. Yang pasti, kalau saya menjualnya tidak akan kurang dari 8 jutaan. Batangnya sangat kokoh, daunnya juga kuat dan bercorak cantik. Kita ngitung harga jualnya per daun,” kata Penasihat Kelompok Tani Aglonema Dusun Paten, R Agus Choliq, Jumat (20/12/2024).

Agus yang juga Ketua Asosiasi Aglonema Indonesia ini mengatakan, ribuan tanaman hias aglonema ini adalah hasil budidaya warga Paten selama lebih dari dua tahun. Awalnya, mereka hanya mendatangkan sejumlah bibit tanaman hias aglonema, untuk dikembangbiakkan.

“Kami harus berpuasa tidak menjual samasekali koleksi tanaman ini selama sekitar dua tahun. Setelah berhasil dan koleksinya cukup banyak, baru kami jual,” lanjut Agus mantan anggota DPRD Sleman yang sejak dulu aktif di dunia tanaman hias.

Dia menjelaskan sejak dua setengah tahun silam, masyarakat Dusun Paten sudah memulai budidaya Aglonema.

“Program di sini satu petani bisa punya 1000 indukan. Makanya bisa jual setiap bulan 200 aglonema,” ungkapnya.

Agus Choliq menambahkan di Dusun Paten ada 90 sampai 100 petani Aglonema, sehingga diperkirakan jumlah tanaman aglonema di Dusun Paten yang siap dipasarkan mencapai 130 ribu sampai 140 ribu tanaman.

Dengan jumlah ribuan itu pihaknya optimis ke depannya Dusun Paten menjadi destinasi wisata tanaman hias aglonema.

“Karena pasar aglonema masih besar. Peluang ini kami tangkap untuk suplai Indonesia sendiri,” terang dia. 

Lurah Tridadi, Sri Hartati, menyampaikan Dusun Paten bisa menjadi role model dalam hal pengembangan potensi setiap dusun.

"Kegiatan ini luar biasa. Bisa menampilkan keunggulan di Dusun Paten sebagai kampung aglonema,” terang dia.

 Sementara Anggota Fraksi PKB DPRD Sleman, Ani Martanti, mengatakan kampung Aglonema di Dusun Paten sangat membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan diwilayah setempat.

Pihaknya mendorong pemerintah supaya membantu pemasaran serta dukungan lainnya agar kampung aglonema semakin berkembang. Dengan demikian, keberadaan Kampung Aglonema ini ke depan bisa bersinergi dan saling melengkapi dengan destinasi lain yang ada di Sleman.

“Ini mendongkrak ekonomi karena setiap petani punya penghasilan. Arahnya kan memang dusun wisata,” terang dia. (*)