Jatuh dari Ketinggian, Warga Purworejo Meninggal Dunia di Malaysia

Jenazah juga telah dilakukan otopsi, dan jenazah dibawa dengan penerbangan menuju rumah duka dan dimakamkan di Desa Kemiri Kidul.

Jatuh dari Ketinggian, Warga Purworejo Meninggal Dunia di Malaysia
Aparat dan warga membantu mengeluarkan jenazah Rochamin dari ambulans. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Jawa Tengah meninggal dunia di Malaysia. Adalah Rochamin (39), asal Dusun Bendo, Desa Kemiri Kidul, Kecamatan Kemiri, Purworejo, meninggal dunia setelah jatuh dari ketinggian.

Berdasarkan surat bukti pencatatan kematian dengan No: 00060/SBPM-KL/0125/04, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur menerangkan bahwa Rochamin meninggal dunia pada tanggal, Rabu (8 Januari 2025) pukul 21:40 PM. Adapun penyebabnya, sebagaimana keterangan dimaksud, Rochmatin mengalami cedera serius akibat jatuh dari ketinggian dan telah tercatat dalam Daftar Kematian Warga Negara Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.


Berdasarkan informasi yang diterima dari JPN Cawangan UTC Kuala Lumpur, jenazah juga telah dilakukan otopsi, dan jenazah dibawa dengan penerbangan menuju rumah duka dan dimakamkan di Desa Kemiri Kidul, pada Senin (13/1/2025).

Jenazah PMI tersebut, tiba di Indonesia, Senin (13/1/2024) pukul 12.00 wib, melalui Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Kakak kandung Mustamam dan ayah korban Sumodiyono menjemput jenazah Rochamin di YIA.


Sumodiyono bersama, Mustamam, mengaku mendapat kabar Rochamin meninggal dari orang tua salah teman Rochamin yang sama-sama bekerja sebagai PMI di Malaysia.
Kabar dari kawannya yang sama- sama kerja di sana. Ia memberikan kabar kepada orang tuanya di Purworejo, bahwa Rochamin jatuh dari kerjaan proyek, katanya.

Rochamin adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Korban telah berkeluarga namun belum memiliki anak. Yang bersangkutan pergi bekerja sebagai PMI di Malaysia sejak 1,3 tahun lalu. Ia berangkat ke Malaysia melalui salah satu PT penyalur kerja di Cilacap.

Kalau kejadianya pada hari Rabu kemarin, jam setengah lima sore, informasinya hanya itu saja, lanjutnya.

Diakui selama ia bekerja di Malaysia, Rochamin selalu melakukan komunikasi dengan keluarga secara baik.
Orangnya agak tertutup, jadi kita tidak tahu kalau dia ada masalah atau tidak, komunikasi selama ini baik- baik saja, jelasnya.

Sebagai keluarga Sumodiyono bersama Mustamam mengaku hanya bisa berduka atas meninggalnya Rochamin, dan menerima apa yang terjadi. 

Namanya anak, bagaimana caranya kami berusaha, jenazah lekas dikembalikan ke Indonesia dan bisa dimakamkan di sini, ujarnya.

Sementara itu petugas PJTKI PT GMI Cilacap, Erwin, mengatakan, terkait penyebab kejadian meninggalnya Rochamin sesuai yang dituliskan dalam surat keterangan dari KBRI di Malaysia adalah jatuh dari ketinggian. Namun ketinggian berapa, tidak disampaikan secara jelas dalam surat tersebut. 

Ya itu sesuai di surat keterangan dari KBRI tapi meninggal di luar jam kerja dan kita hanya bisa menfasilitasi pemulangannya, hak- haknya, asuransinya kita bantu hingga dapat, ujarnya. (*)