Jamkrido Dukung Pesantren Milik Puteri Gus Dur
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Upaya peningkatan perekonomian digital bermanfaat untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk generasi muda. Inilah yang dilakukan PT Jamkrindo dengan cara mendukung peresmian Pondok Pesantren Programmer Qoryatus Salam di DIY, Selasa (22/2/2022).
Selain Jamkrindo, pengembangan pesantren milik Yenny Wahid, puteri Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini diinisiasi oleh Wahid Institute.
Pondok pesantren khusus bagi santriwati ini dan diharapkan bisa meningkatkan kesetaraan gender, sekaligus menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat kewirausahaan berbasis teknologi digital.
”Pesantren khusus untuk santriwati dengan kurikulum tambahan berupa pemrograman atau coding, merupakan salah satu terobosan untuk mewujudkan kesetaraan ekonomi dan menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan yang selama ini terjadi,” ujar Sulis Usdoko, Direktur PT Jamkrindo, Rabu (23/2/2022).
Dukungan kepada pesantren ini diharapkan dapat mendorong dan menjadi penggerak entrepreneurship pemula bersama komunitas-komunitas di kawasan pedesaan dan pedalaman.
Selain di DIY, Jamkrindo mendukung upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Di antaranya melakukan pemberdayaan di berbagai tempat seperti di Garut, Geopark Ciletuh, Kintamani, Bali serta Larantuka di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemberdayaan dilakukan di tingkat desa karena desa merupakan masa depan ekonomi bangsa Indonesia dan sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat kembali ke desa dan menggerakkan ekonomi dari sana.
Pandemi telah mendorong lahirnya gerakan ekonomi agro digital dari desa dan menjadi kekuatan baru untuk mempercepat kesetaraan akses ekonomi.
Pemerataan kegiatan ekonomi hingga ke desa-desa dan pedalaman, bisa diwujudkan melalui pembentukan ekosistem dan kolaborasi pemberdayaan oleh berbagai pihak. "Melalui kemajuan teknologi digital, cita-cita mewujudkan kemandirian ekonomi dari desa itu bisa tercapai,” ujarnya.
Sulis menambahkan, kegiatan ekonomi berbasis digital di kawasan pedesaan menjadi solusi pemerataan dan mengatasi kesenjangan akibat terpusatnya kegiatan-kegiatan ekonomi di perkotaan. Ke depan, ekosistem perekonomian digital bisa menjadi model pemberdayaan untuk mendorong perekonomian di sektor riil.
Kemajuan teknologi digital yang menghapus sekat ruang dan waktu, telah membuka kesempatan yang sangat luas bagi masyarakat di pedesaan untuk mengakses sumber-sumber ekonomi. Apalagi, kegiatan ekonomi masyarakat, umumnya didorong oleh sektor UMKM.
"Kemajuan digital juga memberi kesempatan UMKM untuk menjalankan kegiatan ekonomi kreatif yang memungkinkan UMKM dan komunitas masyarakat di pedesaan bisa meraih kemandirian ekonomi," jelasnya.
Sedangkan Yenny mengungkapkan pendirian pesantren programmer tersebut merupakan amanah Gus Dur. Yenny mencoba berdiskusi dengan beberapa pihak seperti UN Women, Jamkrindo, Amazon AWS, FDS hingga UGM untuk mengembangkan pesantren yang berbeda dari lainnya.
"Kami memilih sebelas santriwati dari ratusan yang mendaftar untuk belajar ilmu agama dan teknologi. Kenapa santriwati karena saat ini masih banyak perempuan yang mengalami ketimpangan gender, termasuk dunia kerja," ungkapnya.
Di pesantren tersebut santriwati selama tiga bulan belajar ilmu agama dan materi dasar teknologi. Mereka belajar secara gratis. "Santriwati ini diharapkan bisa menjadi fasilitator untuk pengembangan teknologi bagi ponpes lain," paparnya. (*)