JAFF ke-19 Resmi Dibuka
Festival film internasional terbesar dan terlama di Indonesia ini mengusung tema Metanoia.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Hujan ringan yang mengguyur Kota Gudeg tidak menyurutkan antusiasme ribuan pengunjung memenuhi Empire XXI Yogyakarta, Selasa (30/11) malam, menandai pembukaan resmi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19.
Festival film internasional terbesar dan terlama di Indonesia ini mengusung tema Metanoia yang menggambarkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam menghadapi tantangan global.
Tokoh-tokoh besar perfilman tanah air datang memeriahkan acara di antaranya Yandy Laurens, Sidharta Tata, Tumpal Tampubolon, Timo Tjahjanto, Dian Sastrowardoyo, Sheila Dara, Hannah Al Rashid dan Eva Celia. Mereka turut menyemarakkan suasana pembukaan yang dikemas dengan penuh semangat.
Garin Nugroho selaku Founder JAFF menegaskan pentingnya festival ini sebagai ruang apresiasi dan kolaborasi. “Malam ini adalah malam yang istimewa, bukan hanya bagi kami, JAFF, namun juga bagi seluruh masyarakat Jogja. Kepercayaan, kolaborasi dan kebersamaan adalah kunci untuk membangun ekosistem film, baik di Indonesia, Asia, bahkan di dunia,” ujarnya.
Distribusi karya
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang turut hadir dalam acara mengapresiasi pencapaian insan perfilman Indonesia di kancah global. Dia menegaskan komitmen pemerintah mendukung distribusi karya-karya film ke pasar internasional.
“Kami juga akan berupaya mendukung distribusi karya-karya ini ke pasar global. Saya ingin mengajak seluruh pihak memperkuat ekosistem perfilman sebagai medium menyuarakan pesan-pesan universal, memperkenalkan budaya Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Puncak pembukaan ditandai potong tumpeng. Garin Nugroho menyerahkan potongan tumpeng kepada Menteri Kebudayaan RI dan Kim Dong-Ho sebagai pendiri Busan International Film Festival. Momen tersebut sekaligus menjadi simbolisasi kolaborasi lintas negara dalam dunia sinema Asia.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi besar terhadap perkembangan industri film, Honorary Awards diberikan kepada tiga tokoh Hendrick Gozali selaku produser ternama Indonesia, Aruna Vasudev selaku pendiri Network for the Promotion of Asian Cinema (NETPAC) dan Kim Dong-Ho sebagai sosok di balik berdirinya Busan International Film Festival.
Film bisu
Pembukaan semakin meriah dengan penampilan Lomba Sihir yang menghibur penonton. Acara dilanjutkan pemutaran film bisu hitam putih karya Garin Nugroho, Samsara, sebagai film pembuka.
Festival yang berlangsung hingga 7 Desember 2024 ini menampilkan 182 film dari 25 negara Asia Pasifik, menjadikannya ruang utama bagi sineas Asia untuk berbagi karya dan gagasan.
Jadwal lengkap program JAFF 19 serta informasi pembelian tiket dapat diakses melalui situs resmi jaff-filmfest.org dan aplikasi TIX.ID.
JAFF ke-19 tidak hanya menjadi selebrasi sinema tetapi juga refleksi atas daya juang sinema Asia yang terus berkembang untuk menghasilkan karya-karya berkualitas di tengah berbagai tantangan global. (*)