Isyana Sarasvati Tampil Intim di Tengah Hutan Pinus Mangunan Mencuri Perhatian
Musim bedhidhing (musim dingin di Jawa) menambah sensasi sejuk di hutan pinus yang berada di ketinggian 147 meter di atas permukaan laut itu.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Gelaran Keroncong Plesiran 8 yang baru saja usai di Hutan Pinus Mangunan pada 20 Juli 2024 berhasil memikat hati penonton dari berbagai kalangan. Acara yang menampilkan perpaduan unik antara musik keroncong dan genre kontemporer ini sukses menghadirkan nuansa segar di kancah musik Tanah Air.
Pengaturan panggung yang unik menjadi daya tarik tersendiri. Hutan pinus yang tinggi menjulang menjadi latar belakang alami yang menakjubkan, sementara panggung berkonsep intim menghapus jarak antara penonton dan artis.
Lampu-lampu berwarna-warni yang lembut dan bean bag aneka warna yang tersebar menciptakan suasana santai namun khidmat. Musim bedhidhing (musim dingin di Jawa) menambah sensasi sejuk di hutan pinus yang berada di ketinggian 147 meter di atas permukaan laut itu.
Salah seorang penonton, Febrianita Candra asal Yogyakarta, tak kuasa menyembunyikan kekagumannya terhadap penampilan Isyana Sarasvati. "Bagian Isyana pas Il Sogno sih unexpected. Ternyata bagus juga dikeroncongin," ujarnya penuh antusiasme kepada koranbernas.id seusai menonton pertunjukan, Minggu (21/7/2024) dinihari.
Isyana membawakan empat lagu hits-nya yang diaransemen ulang dalam nuansa keroncong, termasuk Tetap Dalam Jiwa, Mindblowing!, Il Sogno dan Kau Adalah. Kolaborasi apik antara Isyana dan arranger keroncong Dwipa Angga berhasil memunculkan sentuhan baru yang memikat.
Tata panggung Keroncong Plesiran menyerupai amphitheater alam di hutan pinus Mangunan. (istimewa)
Candra melanjutkan, suasana Keroncong Plesiran 8 tak kalah meriah. Penonton dari berbagai usia memadati venue, bahkan tak sedikit yang datang bersama keluarga lengkap dengan balita. Aransemen musik yang apik membuat penonton larut dalam sing along untuk lagu-lagu yang familiar.
Meski penampilan Ardhito Pramono dinilai biasa, Jogja Hiphop Foundation (JHF) berhasil menutup acara dengan gegap gempita. Mereka membawakan empat lagu andalan termasuk Jogja Istimewa dan Sabdatama yang diaransemen ulang dalam nuansa keroncong oleh Abita Wisnu Purnama Jati.
Ari Kancil selaku inisiator sekaligus Ketua Panitia Keroncong Plesiran mengungkapkan acara ini telah berlangsung delapan kali sejak 2017. Pada edisi ke-8 mereka berhasil menggandeng artis nasional seperti Ardhito Pramono dan Isyana Sarasvati yang semakin menambah daya tarik acara.
Model kemandirian yang diterapkan dalam penyelenggaraan Keroncong Plesiran telah membawa dampak positif bagi komunitas dan ekonomi lokal. Selain menjadi kebanggaan bagi komunitas, acara ini juga berperan memperkenalkan pariwisata dan mendorong ekonomi kreatif melalui konsep konser yang berpindah dari satu destinasi ke destinasi lainnya.
Keroncong Plesiran 8 sekali lagi membuktikan musik tradisional Indonesia masih relevan dan mampu bersanding harmonis dengan genre musik modern.