Bandara Kulonprogo Berbenah Sambut Tamu ATF 2023
KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Yogyakarta International Airport (YIA), bandara yang berada di Kulonprogo itu saat ini sedang berbenah.
Ini merupakan bagian dari persiapan menyambut kedatangan tamu negara dan delegasi dari 15 negara yang akan menghadiri ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) pada 2-5 Februari 2023 di Jogja Expo Center (JEC).
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo juga telah siap memberikan sajian khas yang akan memberi kesan istimewa sejak kedatangan hingga kepulangan mereka melalui YIA.
Pj Bupati Kulon Progo Trisaktiyana melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/12/2022), mengatakan selain memiliki ragam kesenian tradisional yang menarik, para delegasi akan disuguh pemandangan alam Kulonprogo yang memikat.
Disiapkan pula paket wisata sebagai destinasi yang akan dikunjungi setelah penyelenggaran agenda ATF 2023 berlangsung.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY yang ikut hadir pada rapat koordinasi mengatakan, ajang yang pernah membawa nama harum pariwisata ke kelas dunia pernah diadakan di Yogyakart 20 tahun silam.
"Kesempatan ATF kali ini pun semestinya bisa dimanfaatkan kembali untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah khususnya dari Kulonprogo," ujarnya.
GKR Bendara yang juga merupakan Chairwoman ASEAN Tourism Forum 2023 ini menambahkan, selain dari sektor pariwisata banyak bidang yang ikut terangkat seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) hingga kebudayaan.
Persiapan dari sektor pariwisata Kulonprogo juga dilakukan oleh Dinas Pariwisata setempat melalui beragam kegiatan sebelum hingga sesudah agenda berlangsung.
Joko Mursito selaku Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo menyampaikan banyak pilihan produk dan program pariwisata khususnya di Kulonprogo yang dapat mendukung agenda ATF 2023, salah satunya desa wisata hingga atraksi pariwisata yang menarik.
"Harapannya dengan kesiapan yang optimal maka penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum 2023 dapat terselenggara dengan baik dan lancar, sehingga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pariwisata di Kulonprogo dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya," kata Joko. (*)