Inspiratif, Mantan Loper Koran Bernas Ini Berhasil Raih Gelar Doktor

Inspiratif, Mantan Loper Koran Bernas Ini Berhasil Raih Gelar Doktor

KORANBERNAS.ID,SEMARANG -- Tak ada yang tak mungkin bila kita berusaha. Peribahasa ini pantas disandang Rokhmad Budiyono. Mantan pengasong atau loper Koran Bernas ini akhirnya berhasil meraih gelar Doktor (S3) Ilmu Manajemen pada Prodi Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Rokhmad tak menyangka pengalamannya berjualan koran yang sering mengumumkan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (sipenmaru) di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akhirnya membawa cita-cita untuk bisa berkuliah bisa tercapai. Bahkan bisa meraih gelar doktor yang sangat membanggakan.

"Aku dulu juga seneng jual bernas, karena setiap pengumuman sipenmaru terjual banyak. Dulu bisa jual 10 ribu," ucap Rokhmad saat di ruang kerjanya, Sabtu (21/8/2021).

Ia mengaku bisa meraup keuntungan cukup banyak terutama saat pengumuman Sipenmaru (masuk PTN). Dalam satu hari Rokmad bisa menjual 300 eksemplar di depan Patung Universutas Diponegoro.

"Dengan harga pokok Rp1.200 waktu itu dari agen, bisa dijual 5 ribu sampe 10 ribu eksemplar. Alhamdullilah, kita terus harus berjuang, meski keadaan sulit sekalipun," ujarnya.

Perjuangan Rokhmad mengungkapkan, dia mengawali karir dengan menjadi loper koran sembari menyelesaikan gelar S1 itu tidak sia-sia. Hal itu membangkitkan memori untuk terus termotivasi dan bahagia.

"Meski sejumlah media cetak saat ini mengalami keterpurukan, media cetak sebenarnya telah menjadikan jutaan orang yg bangkit dari kemiskinan," ujarnya.

Teliti Budaya Tauhid dalam Organisasi

Sementara itu di depan pengujinya ia menyampaikan bahwa Tawhidic Culture atau budaya Tauhid didefinisikan sebagai konsep nilai keyakinan kepada Tuhan, yang dipraktikkan dalam organisasi, serta berorientasi pengabdian kepada Tuhan.

Budaya ini memiliki tata nilai dalam mengembangkan pengetahuan sehingga memicu peningkatan strategi pengetahuan dan keunggulan bersaing berkelanjutan.

Proposisi tersebut mengantarkan Rokhmad melakukan penelitian dengan judul Anteseden Tawhidic Culture dalam membangun keunggulan bersaing berkelanjutan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah.

"Penelitian tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan dimensi budaya organisasi dan budaya tauhid, sebagai aset strategis," papar Rokhmad di depan para penguji, internal maupun eksternal, serta promotor dan co promotor selama penyusunan desertasinya.

Pada penelitiannya, Rokhmad mengemukakan strategic assets dan keunggulan bersaing merupakan sumber yang menguntungkan dalam mengelola perusahaan.

Namun demikian, hal itu akan mudah ditiru oleh perusahaan lain hingga batas tertentu. Paradigma tauhid, menjadi sumber keunggulan yang unik, tidak mudah ditiru, sulit dicari penggantinya, setya akan menjadi aset organisasi masa depan serta sumber keunggulan yang fenomenal.

“Tawhidic Culture adalah budaya positif yang mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran, dan ajaran monoteisme yang menyeimbangkan hidup dunia dan akhirat,” tambahnya.

Tak urung, penelitian Rokhmad tersebut pun mendapatkan tanggapan dan konfirmasi dari para penguji. Salah satunya adalah pertanyaan tentang penerapan budaya tauhid tersebut pada perguruan yang tidak berbasis agama. Menanggapi hal itu, Rokhmad meyakinkan jika Budaya Tauhid dapat diterapkan semua organisasi yang berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Melalui budaya tauhid, anggota organisasi melaksanakan kegiatan bukan semata karena keinginan organisasi, tetapi didorong menjalankan perintah penghambaan (abdi) kepada Allah SWT,” ujarnya.

Sementara dalam sidang terbuka sebelumnya Tim Penguji yang diketuai Profesor Olivia Fachrunnisa menyatakan Rokhmad berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen, dan menjadi doktor keenam pada Prodi tersebut.

Sedangkan Prof Dr Ibnu Khajar selaku promotor, menyatakan rasa haru atas capaian gelar yang diraih Rokhmad. Terlebih, dia mengenal Rokhmad sejak menjadi loper koran.

“Semoga ini memberikan insipirasi bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak,” ungkapnya.(*)