Insan Olahraga Gunungkidul Deklarasi Dukung Sunaryanta-Ardi
Sarana dan prasarana serta fasilitas olahraga masih minim.
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Insan Olahraga se-Kabupaten Gunungkidul mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Gunungkidul nomor urut 3, Sunaryanta-Mahmud Ardi Widanto.
Deklarasi dukungan ini dilakukan di rumah calon bupati Sunaryanta yang berada di di Joglo Kwarasan Kapanewon Nglipar, Jumat (22/11/2024) sore.
Koordinator insan olahraga se-Kabupaten Gunungkidul, Haryo, mengatakan potensi atlet di Gunungkidul yang sangat luar biasa besarnya.
Tetapi selama ini banyak hal yang masih menjadi kendala dan permasalahan bag para atlet dari berbagai jenjang usia. Salah satunya adalah mengenai sarana prasarana serta fasilitas yang masih minim.
"Kami harapkan adanya pembangunan fasilitas olahraga untuk tempat latihan para atlet, mulai tingkat padukuhan, desa, sampai kabupaten," ujarnya di sela kegiatan tersebut.
Mengharumkan Gunungkidul
Selain itu, dukungan dari pemerintah juga masih sangat minim. Para atlet yang telah berhasil mengharumkan nama Gunungkidul di tingkat daerah maupun nasional bahkan ada beberapa yang sudah berprestasi di tingkat internasional belum mendapatkan perhatian khusus. Padahal kontribusi mereka juga sangat besar bagi daerah.
Tak heran apabila ada beberapa atlet berprestasi asal Gunungkidul yang memilih membela dan bergabung dengan kabupaten atau kota lain di DIY karena perhatiannya jauh lebih besar dan menjanjikan.
"Kami berharap besar kepada bapak agar insan olahraga mulai dari atlet maupun pelatih bisa terakomodir untuk berkesempatan bekerja di instansi pemerintahan maupun BUMD di Gunungkidul,” ungkapnya.
Calon Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan selama 3,5 tahun kepemimpinannya jajaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan perhatian dan dukungan untuk para atlet.
Keuangan daerah
Kendati demikian, memang belum sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan hal tersebut karena kemampuan keuangan daerah yang minim dan tidak sebanding dengan kebutuhan untuk pemberian fasilitas yang memadai untuk atlet.
“Karena anggaran daerah diplot penggunaanya pada banyak hal, sehingga memang untuk olahraga ini kami belum bisa maksimal memberikan fasilitas dan dukungan,” ucap Sunaryanta.
Selain itu, berkaitan dengan kesempatan kerja di instansi pemerintahan dan BUMD juga memiliki mekanisme sendiri, seperti jumlah kebutuhan hingga materi perekrutan.
"Jadi, sudah ada aturan sendiri termasuk untuk menjadi PPPK, saya sampaikan formasi ini masih banyak kekurangan orang. Namun, kendala utamanya pembukaan lowongan itu ditentukan oleh KemenPAN- RB," ucapnya.
Ke depan, Sunaryanta mengatakan akan memberikan ruang kepada atlet berprestasi untuk bisa mendaftarkan diri menjadi bagian dari instansi pemerintahan dan BUMD. "Dan, itu sudah kami lakukan termasuk atlet disabilitas yang berprestasi juga kami beri ruang," katanya. (*)