Inilah Lima Bahasa Cinta yang Wajib Dibangun dalam Keluarga
Ketika lima bahasa cinta ini terbangun maka akan lahirlah anak-anak berkualitas.
KORABBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Bantul, Miftah Bachria Saadah, mengatakan sebuah keluarga memiliki delapan fungsi yakni agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
"Ini adalah nilai yang terbangun dalam sebuah keluarga. Contohnya kita di rumah antar keluarga akan mengingatkan dalam beribadah," katanya saat menjadi narasumber Seminar Seminar dan Workshop di gedung DPD RI Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Minggu (22/12/2024).
Pada kegiatan bertajuk Sosialisasi Parenting Education untuk Penguatan Kapasitas Peran Keluarga dalam Mewujudkan Generasi Cerdas itu, Bunda Miftah, panggilan akrabnya, menyampaikan fungsi itu bisa berjalan dengan lima bahasa cinta yang wajib ada di dalam sebuah keluarga.
Yaitu, melayani, memberikan dukungan dengan bahasa yang membangun, sentuhan kasih sayang, menggunakan waktu berkualitas bersama-sama dan memberikan hadiah antar keluarga.
Anak berkualitas
"Ketika lima bahasa cinta ini terbangun maka akan lahirlah anak-anak berkualitas seperti yang diharapkan," kata Bunda Miftah.
Kegiatan itu diselenggarakan Komunitas Pilar Perempuan bersama Komunitas Cerita Tentang Perempuan (Cetar) menggelar Seminar dan Workshop, dalam rangka Hari Ibu.
Dia mengingatkan saat anak lahir memiliki hak yakni hak hidup, mendapat perlindungan, mendapat pendidikan dan hak partisipasi. “Inilah hak yang harus mereka dapatkan dan dipenuhi oleh orang tuanya," katanya.
Acara itu diikuti puluhan peserta dari komunitas perempuan dan para mahasiswa serta Dosen Prodi Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, Nunik Hariyanti MA.
Keysha Jasmine Avaric selaku Ketua Komunitas Pilar Perempuan mengatakan tujuan kegiatan itu untuk memberikan bekal bagi generasi muda agar kelak mampu membangun keluarga dan melahirkan generasi berkualitas di masa depan.
Bersama bahagia
"Maka kegiatan ini juga diikuti para peserta dari berbagai perguruan tinggi di DIY," katanya.
Sedangkan Wakil Ketua Komunitas Cetar, Suryanti SH, mengatakan Komunitas Cetar yang memiliki visi dan misi bersama bahagia, berdaya, berbagi dan religius ini sudah berdiri sejak enam tahun silam.
"Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian Komunitas Cetar terhadap generasi muda Indonesia yang akan datang termasuk menyiapkan generasi emas. Cetar sebagai komunitas perempuan berkontribusi mempersiapkan perempuan dan generasi penerus yang tangguh," kata Suryanti.
Diharapkan dengan kolaborasi bersama komunitas perempuan gen Z dalam hal ini Komunitas Pilar Perempuan dapat memberi manfaat dan menginspirasi. "Menyiapkan generasi yang cerdas adalah tugas kita bersama," katanya. (*)