Ini Cara UNY Antisipasi Maraknya Plagiasi

Ini Cara UNY Antisipasi Maraknya Plagiasi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kasus plagiasi masih saja marak terjadi pada 2019. Terakhir, Rektor Uness, Fathur Rokhman, tersandung dan kasusnya masih dalam proses penyelidikan.

Mengantisipasi kasus serupa, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memiliki sejumlah cara. Kampus ini tidak hanya mendeteksi skripsi mahasiswa atau penulisan jurnal. Kenaikan pangkat para dosen pun tak luput dari pendeteksian plagiasi.

"Kami melakukan beberapa pengujian plagiasi karena UNY berusaha mengantisipasi agar tidak terjadi plagiarisme," ungkap Rektor UNY, Sutrisna Wibawa dalam paparannya terkait capaian UNY 2019 di Yogyakarta, Kamis (26/12/2019).

Sutrisna mencontohkan, saat proses kenaikan jabatan, dosen harus menulis jurnal atau karya ilmiah. Kampus memiliki sistem pengujian karya tersebut. "Nanti kelihatan mana yang merah-merah, berarti itu mirip dengan karya lainnya," ungkapnya.

Kebijakan itu diambil, lanjut Rektor, karena UNY menargetkan menjadi kampus berkelas dunia. Hal ini untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.

Sutrisna berharap UNY bisa mencapai peringkat 70 versi QS ASEAN dan peringkat 451 Asia. Peringkat 801 dunia ditargetkan naik 15 peringkat dibanding tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut UNY fokus pada empat kebijakan. Di antaranya rujukan mutu pendidikan, menumbuhkan kreativitas dan inovasi, meningkatkan daya saing mahasiswa dan meningkatkan reputasi akademik.

"Fokus itu akan diterjemahkan dalam program-program kongkret. Seperti meningkatkan jumlah guru besar, doktor, meningkatkan layanan berbasis IT di kampus dan mempublikasikan lebih banyak lagi karya jurnal," kata dia. (sol)