Indonesia Re Fasilitasi Puluhan UMKM di Jogja untuk Mengakses Pasar Ekspor

Indonesia Re Fasilitasi Puluhan UMKM di Jogja untuk Mengakses Pasar Ekspor
Robbi Y Walid memberikan pengarahan dalam Pelatihan dan Pendampingan UMKM dan Ibu-ibu PKK di Berbah. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, memfasilitasi puluhan pelaku UMKM di Yogyakarta agar ke depannya bisa mengakses pasar ekspor. Upaya tersebut, dilakukan dengan memberikan berbagai pelatihan, mulai pengembangan produk olahan ikan, branding, packaging serta digital marketing.

Direktur Manajemen Resiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Y Walid mengatakan, pelatihan dan pembinaan yang dilakukan, Rabu (20/3/2023) merupakan kelanjutan dari program serupa yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

Pelatihan diikuti mitra-mitra binaan, di antaranya kelompok petani ikan lele dan ikan nila, serta kalangan ibu-ibu PKK di wilayah Berbah. Pelatihan juga melibatkan peserta non mitra binaan, untuk mendorong pengembangan ekosistem.

Dijelaskan, pelatihan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk peran aktif program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang berkelanjutan. Pelatihan terkait penyaluran, penguatan modal usaha dan pengembangan UMKM, untuk mengembangkan nilai ekonomis produksi para mitra binaan Indonesia Re di pangsa pasar domestik maupun pasar internasional melalui lini usaha ekspor.

“Kami ingin, melalui kegiatan ini bisa ikut mendorong penguatan perekonomian masyarakat yang berdampak bagi negara,” kata Robbi, Rabu (20/3/2023).

Robbi menjelaskan, sejak tahun 2016, Indonesia Re telah menyalurkan dana pembiayaan dan pengembangan UMKM sebesar Rp 11,95 miliar untuk 224 mitra binaan. Di tahun 2023, Indonesia Re menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,5 miliar untuk program Pendanaan Usaha Mikro & Usaha Kecil (PUMK).

Selain pembiayaan, Indonesia Re juga memberikan pelatihan dan wawasan mengenai Manajemen Keuangan Usaha dan Rumah Tangga, Branding, Packaging, Digital Marketing dan Produk Olahan Ikan untuk pengembangan usaha dengan mengundang beberapa narasumber dan praktisi di bidangnya.

Dalam hal proteksi perdagangan komoditi ekspor yang dihasilkan oleh para mitra binaan, Indonesia Re menggandeng PT Asuransi Asei Indonesia sebagai salah satu anak usaha yang memiliki produk Asuransi Perdagangan untuk bisnis ekspor impor.

“Semangat kami untuk terus mengembangkan program ini semakin besar ketika mitra binaan dapat menghasilkan produk olahan ikan yang berkualitas dan berdaya jual tinggi dan dapat membuka akses pasar di dalam maupun luar negeri, sehingga tujuan program yang berkeberlanjutan dapat tercapai. Dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan pengembangan usaha, diharapkan mitra binaan Indonesia Re dapat berkembang pesat dan membantu mendongkrak perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Robbi mengatakan, bahwa dalam pelatihan ini para mitra binaan diberikan pengetahuan mulai dari proses produksi hingga branding, serta pemanfaatan media sosial yang akan menjadi faktor pendukung yang penting dalam meningkatkan pemasaran produk di market, terlebih lagi di era digitalisasi seperti sekarang ini.

“Kami berharap seluruh materi pembinaan yang diberikan dapat menjadi bekal pengetahuan bagi mitra dalam upaya pengembangan usaha,” tutup Robbi.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DIY, KPH Wironegoro, menyambut baik kegiatan ini. Ia mengatakan, peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM termasuk petani perikanan serta nelayan, ke depan perlu terus dilakukan.

Sebab potensi UMKM di DIY sangat besar dengan variasi produk yang juga kaya. Demikian pula dengan potensi perikanan laut di pantai Selatan DIY.

“Potensi perikanan laut di Jogja jauh lebih sehat dan segar ketimbang daerah lain. Potensi ini perlu terus didorong agar memiliki added value ke depannya, untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” katanya.  (*)