Ibuku Pustakawanku

Oleh: Sarwono

Memang sudah sewajarnya jika kita memberikan apresiasi kepada para perempuan khususnya sosok ibu. Para ibu ini memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah keluarga akan menjadi baik karena peran tangan dingin seorang ibu. Mereka mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anak-anaknya tanpa mengeluh dan tanpa perhitungan.

Ibuku Pustakawanku
Sarwono. (Istimewa).

SETIAP tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu. Peringatan ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap peran dan jasa para ibu kepada keluarga, masyarakat dan negara. Peringatan Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia I tanggal 22-28 Desember tahun 1928. Kemudian kongres ke II pada Juli 1935 dan kongres ke III pada tahun 1938. Melalui Keppres nomor 316 tahun 1959 ditetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Memang sudah sewajarnya jika kita memberikan apresiasi kepada para perempuan khususnya sosok ibu. Para ibu ini memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah keluarga akan menjadi baik karena peran tangan dingin seorang ibu. Mereka mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anak-anaknya tanpa mengeluh dan tanpa perhitungan.

Antara ibu dan pustakawan

Tugas dan peran ibu dalam keluarga sudah diakui dan tak terbantahkan. Bagaimana mereka, para ibu ini mendidikan anak-anak sejak masih dalam kandungan hingga dewasa. Ibu senantiasa memberikan pengetahuan baru kepada anak-anaknya. Memberikan pembelajaran agar anak-anak dapat melakukan hal-hal baik dalam kehidupannya. Ibu mengenalkan berbagai hal dengan penuh kesabaran. Bahkan ketika anak-anaknya kurang menurut atau tidak memahami penjelasan ibunya dengan mengulang-ulang pertanyaan. Ibu tetap sabar dan senantiasa tersenyum. Menghadapi kenakalan anak-anaknya tetap saja ibu akan senantiasa memberikan yang terbaik. Anak-anak belajar membaca dan menulis sejatinya sudah dimulai dari rumah-rumah mereka. Siapakah yang memberikan pembelajaran? Ya, tentu saja ibu mereka. Mengenalkan huruf demi huruf dan kalimat demi kalimat. Bukan berarti ayah atau saudara tidak memiliki peran. Namun peran terbesar tetaplah diambil oleh seorang ibu. Apabila sebuah keluarga memiliki anak lebih dari satu, maka peran ibu juga lebih berat karena pasti setiap anak memiliki sifat dan karakter yang belum tentu sama. Menghadapi anak-anak yang berbeda karakter dan beda keinginan memerlukan seni tersendiri.

Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tugas dan fungsi pustakawan yang bertugas dalam sebuah perpustakaan. Baik itu perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi ataupun perpustakaan sekolah. Pustakawan berkewajiban mengenalkan hal baru yang ada di perpustakaannya kepada seluruh pemustaka. Setiap hal baru yang ada di perpustakaan harus segera disosialisasikan kepada para pemustaka. Pustakawan harus memiliki kesabaran sebagaimana sabarnya seorang ibu. Melayani ratusan bahkan ribuan pemustaka tentu memerlukan keahlian, teknik komunikasi dan kesabaran yang berlipat dari seorang pustakawan. Kelembutan hati dan kata dari seorang pustakawan harus mencontoh lembutnya hati  serta manisnya kata ibu kepada anak-anaknya. Jika seorang pustakawan memiliki tugas sebagai pendongeng kepada pemustaka anak, maka demikian pula seorang ibu. Ibu adalah pendongeng handal dalam keluarganya. Mengantarkan anak-anak tidur dengan cerita dan dongeng yang penuh pendidikan akhlak dan karakter.

Seorang ibu membimbing, mendidik dan merawat anaknya tanpa pamrih. Mereka menjalankan tugas tersebut dengan penuh ikhlas, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balas jasa. Ibu bersama ayah dan seluruh anggota keluarga menjadi keluarga maju dan bahagia berkat peran besar seorang ibu. Setiap pemustaka mendapatkan ribuan informasi yang membuatnya bahagia tentu tak lepas dari peran seorang pustakawan. Maka tak berlebihan jika kita sebut ibuku adalah pustakawanku. Selamat hari ibu! **

Sarwono, MA

Pustakawan UGM