Hujan Deras Dua Hari Berakibat Banjir di Kecamatan Butuh dan Pituruh

Hujan Deras Dua Hari Berakibat Banjir di Kecamatan Butuh dan Pituruh

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Hujan deras selama dua hari berturut turut, Sabtu (12/12/2020) hingga Minggu (13/12/2020), berakibat banjir di desa Wironatan, kecamatan Butuh serta sejumlah desa di kecamatan Pituruh.

Banjir juga merendam lahan pertanian yang memasuki musim tanam. Akibatnya banyak petani yang mengalami kerugian.

Kepala BPBD Kabupaten Purworejo, Sutrisno, mengatakan banjir di desa Wironatan Kecamatan Butuh berdampak terhadap 450 kepala keluarga (KK). Hanya ada 2 keluarga yang mengungsi karena rumah berada di cekungan. Keduanya mengungsi ke rumah familinya.

"Hari pertama, Sabtu (12/12/2020) sampai malam sekitar pukul 02.00 Wib, BPBD terjun ke Desa Wironatan. Sedangkan Minggu (13/12/2020), Pak Sekda, Wakil Bupati, Pak Dandim dan Kapolres juga hadir. Untuk bantuan makanan dari BPBD, Dinsos, dan PMI kalau ada kekurangan bahan makanan, maka dari Baznas akan mengambil alih jika ada kekurangan," papar Sutrisno kepada koranbernas.id, Senin (14/12/2020) melalui pesan singkat.

Selain Wironatan, banjir juga melanda desa Langanrejo karena posisinya lebih bawah dari Wironatan. "Di Desa Langenrejo, kami juga sudah memberi bantuan beserta dua perahu yang digunakan untuk pengecekan kesehatan warga. Tenaga medis naik perahu dan kami dari BPBD menuntun perahu tersebut karena memang cukup dalam," kata Sutrisno.

Menurut dia, tidak mungkin masyarakat dilayani dengan berkumpul karena kondisi banjir. Lebih baik mengungunjungi rumah per rumah. Minggu kemarin, separuh warga sudah dilayani kesehatannya.

"Semoga hari ini tidak hujan, sehingga masih melanjutkan pengecekan kesehatan warga terdampak banjir lainnya," imbuhnya.

Kades Wironatan, Kartijo, mengatakan ada sekitar 15 hektare sawah sudah masa tanam menjadi rusak total. "Saat ini sudah selesai masa tanam, dan sudah pemupukan. Akibat hujan dua malam, jadi hancur semua tanaman padi. Petani sudah tidak punya harapan lagi," ujarnya.

Menurut Kartijo, desanya memang menjadi langganan banjir.
"Saya sudah hapal. Kalau terendam seperti ini, sekitar 4 hingga seminggu pasti membusuk semua tanaman padinya. Tanaman sudah lonyoh tak bisa diharap lagi," katanya.

Banjir tak hanya melanda Kecamatan Butuh, namun juga melanda Kecamatan Pituruh. Akibat banjir, tanaman padi di kecamatan tersebut menjadi amblas tersapu air bah.

Camat Pituruh, Yudhie Agung Prihatno, menuturkan di kecamatan yang dipimpinnya hampir secara keseluruhan mengalami banjir.
"Untuk kecamatan Pituruh, banjir merata. Banyak sawah yang baru mulai ditanami mengalami kerusakan. Di desa Wonoyoso, air kemarin sempat masuk di beberapa rumah, tapi warga tidak sampai mengungsi," jelas Yudhie kepada koranbernas.id, Senin (14/12/2020).

Selain banjir, bencana rumah roboh juga mengenai warga atas nama Satini, di Desa Gumawangrejo Rt 02/ Rw 01. "Rumahnya memang sudah rapuh. Ketika diterjang hujan disertai angin, rumah roboh, Sabtu (12/12/2020) pukul 14.00 WIB. Tidak ada korban jiwa. Kerugian material 2 kamar dan bagian belakang rumah roboh, ditempati 4 jiwa," imbuh Yudhie.

Selain rumah roboh, ada korban longsor senderan menimpa rumah Ponirin di Dusun Kutoloyo RT 02/03 Kaligintung, Sabtu (12/12/2020) sekitar pukul 23.00. (*)