Hadapi Wabah Corona, Semua Pihak Harus Bersabar dan Tidak Terpancing Emosi

Hadapi Wabah Corona, Semua Pihak Harus Bersabar dan Tidak Terpancing Emosi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, meminta masyarakat menghadapi situasi pandemi Covid-19 dengan kepala dingin. Semua pihak supaya bersabar, jangan mudah terpancing emosi.

Menurut Yuli Hastuti, hampir semua lapisan masyarakat terdampak akibat virus Corona, baik dari segi kebebasan beraktifitas, kebebasan berkumpul, bahkan dari segi pendapatan ada yang berkurang. Situasi yang sama juga dihadapi negara lain di dunia.

"Tentu saja semua menghadapi hal yang sama, untuk terus berjuang menghentikan laju perluasan penyebaran virus Corona.Termasuk Pemerintah Kabupaten Purworejo yang tidak saja mengajak optimis masyarakat mencegah Corona, tapi Pemkab juga terus berupaya memperhatikan masyarakat yang terdampak," kata Yuli Hastuti seperti dikutip dari siaran pers Humas dan Protokol Setda Purworejo, Rabu (20/5/2020).

Pernyataan Wabup Yuli Hastuti tersebut disampaikan saat bersilaturahmi ke sejumlah pengurus gereja di wilayah Kecamatan Bayan, Purworejo, Grabag, Butuh, Kutoarjo, Kemiri, Bruno, dan Pituruh, pada Selasa (19/5/2020). Turut mendampingi Kepala Dinpermasdes Agus Ari Setyadi, Anggota DPRD Rani Summadiyaningrum, Kepala BKD Nancy Megawati, Kasi Dinsosdukkbpppa Dede Yeni Iswantini, para camat setempat, dan bagian Humas Protokol.

Yuli Hastuti menambahkan, selain memperhatikan masyarakat terdampak, Pemkab juga melakukan penanganan bagi warga yang positif terpapar virus Corona, pasien dalam pengawasan, orang tanpa gejala, maupun orang dalam pengawasan. Untuk penanganan perawatan disediakan dua rumah sakit di RS Tjitrowardojo dan RS Cokronegoro Purworejo. Termasuk memantau warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

 

“Harapannya pemerintah dan masyarakat dapat melaluinya dengan saling menyadari tentang pentingnya mencegah virus Corona dengan melaksanakan imbauan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,” tutur Yuli Hastuti.

Sementara itu Pendeta Lukas Eko Sukoco mengatakan, selama ada pandemi, ibadah dilaksanakan secara online melalui aplikasi telegram dan WhatsApp. Juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan Corona, serta berbagi sembako bagi sesama tanpa membeda-bedakan karena pada prinsipnya bermanfaat bagi semua masyarakat.

 

Terkait kegiatan perekonomian, kata Lukas Eko Sukoco, gereja memiliki koperasi yang sudah sejak lama berdiri. Sedangkan saat pandemi Corona ini aktivitas koperasi dilakukan melalui sistim online.
Berbagai kebutuhan disediakan seperti sembako, batik, dan sebagainya, sehingga pembelian cukup melalui online.

Anggota koperasi mencapai seribu lebih yang tidak hanya warga gereja namun untuk semua masyarakat umum. Sehingga pada situasi pandemi ini, pendapatan masih ada dengan memberdayakan potensi koperasi.
 

Dalam kunjungan tersebut Wabup Yuli Hastuti sekaligus menyerahkan bantuan beras dan mi instan. (eru)