Guru Ngaji Nahdliyin Deklarasi Pemenangan Prabowo-Gibran

Dengan guru ngaji tersebut, minimal ada 3.000 suara yang siap disumbangkan.

Guru Ngaji Nahdliyin Deklarasi Pemenangan Prabowo-Gibran
Deklarasi guru ngaji Nahdliyin dukung pemenangan Prabowo-Gibran di WOS Miri Kalurahan Timbulharjo Sewon Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 50 guru ngaji dari kalangan Nahdliyin (NU) se-Kabupaten Bantul menggelar deklarasi pemenangan Prabowo-Gibran di Waroeng Omah Sawah (WOS) Dusun Miri Kalurahan Timbulharjo Kapanewon Sewon Kabupaten Bantul, Jumat (26/1/2024). Deklarasi dipimpin Drs Jumari selaku Koordinator cabang Bantul Guru Ngaji Nadliyin.

tampak hadir Misyroh Akhmadi sebagai Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) DIY dan beberapa kiai.

Adapun isi deklarasi adalah, pertama, mengajak kepada seluruh elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Bantul untuk bersama-sama melaksanakan pemilu secara damai dan penuh kegembiraan.

Kemudian pada 14 Februari 2024 datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih dan menghindari sikap golput.

Kedua, siap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Sebagian dari guru ngaji yang ikut deklarasi. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Ketiga, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Presiden Joko Widodo atas dedikasi, pembangunan dan kemajuan yang telah dicapai serta berharap pemerintah yang akan datang melanjutkan program-program yang sudah baik.

“Yang hari ini ikut deklarasi adalah para guru ngaji, ketua majelis taklim, guru TPQ serta guru Madrasah Diniyah. Jumlahnya 50 guru ngaji dari berbagai wilayah di Bantul,” kata Kiai Jumari.

Dengan guru ngaji tersebut, minimal ada 3.000 suara yang siap disumbangkan untuk pasangan nomor urut 02 tersebut. Mereka dari para santri yang sudah memiliki hak pilih ataupun wali santri.

Adapun pertimbangan mendukung pasangan Prabowo-Gibran karena menjadi penerus pembangunan dan pemerintahan Presiden Jokowi. Jangan sampai pembangunan yang sudah berjalan tidak berlanjut dan harus memulai dari awal ketika berbeda kepemimpinan.

“Jadi kami sepakat memilih Prabowo-Gibran dengan pertimbangan salah satunya meneruskan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo,” katanya. (*)