GIK UGM Memadukan Teknologi dan Kebugaran untuk Generasi Sehat

Bangun fasilitas gym center bagi masyarakat.

GIK UGM Memadukan Teknologi dan Kebugaran untuk Generasi Sehat
Talkshow
KORANBERNAS.ID, SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) menekankan peran krusial teknologi dalam mendorong inovasi industri wellness melalui talkshow "Inovasi Pendidikan Kebugaran: Menjawab Tantangan Industri Wellness" yang diselenggarakan pada Sabtu (31/8/2024). Acara ini merupakan kolaborasi antara Gelanggang Inovasi & Kreativitas (GIK) UGM dengan Fitness Professional Academy.

Garin Nugroho, Chief Program Officer GIK UGM, menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam industri wellness. Dia menegaskan, GIK UGM sebagai super creative hub siap mendukung berkembangnya inovasi teknologi di bidang kebugaran untuk mencetak profesional yang kompeten.

"Tanpa kebugaran, manusia tidak bisa mengembangkan diri dan memanfaatkan sains, teknologi serta seni dengan maksimal. Aspek kebugaran mencakup fisik, mental, pengetahuan, dan cara-cara mengolah tubuh yang harus didukung oleh teknologi," ujarnya.

Sejalan dengan fokus pada teknologi, lanjut Garin, GIK UGM juga mengembangkan fasilitas multifungsi yang menggabungkan aspek komersial dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Salah satu highlight dari pengembangan ini adalah fitness center yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKMK) UGM. 

"Saat ini, 40-50 persen pembangunan sudah selesai. Kami memperkirakan penyelesaian total akan rampung pada awal 2025.Fasilitas gym center disini bukan sekadar gaya hidup. Program kebugaran ini disertai dengan pemahaman tentang aspek kesehatan mental dan didukung teknologi terkini," tambah Garin.

Talkshow yang diselenggarakan secara hybrid ini menghadirkan pakar dari Warmadewa University, Fitness Professional Academy, dan Pusat Kajian Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM. Para pembicara membahas bagaimana teknologi dapat mengatasi tantangan industri wellness, termasuk masalah SDM, persaingan, dan pendanaan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen UGM dalam mengembangkan industri wellness berbasis teknologi. 

Sementara Andreasta Meliala, M.Kes, MAS, Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM, menekankan peran teknologi dalam pendidikan kebugaran. "Dengan adanya paparan pendidikan kebugaran berbasis teknologi, nantinya akan terbentuk wawasan untuk meningkatkan wellness di perguruan tinggi dan menciptakan iklim yang lebih positif di kampus," jelasnya.

Dith Satyawan, Founder Fitness Plus & Fitness Professional Academy, menekankan pentingnya teknologi dalam industri kebugaran.  Dengan menggabungkan teknologi, pendidikan kebugaran, dan pengembangan fasilitas, UGM bertujuan untuk menciptakan solusi holistik dalam menghadapi tantangan industri wellness di era digital.

"Nantinya akan ada pembukaan fasilitas fitness di GIK UGM yang mengintegrasikan teknologi terkini untuk meningkatkan skill motorik mahasiswa," tuturnya.(*)