Gerabah Gebangsari Kebumen Tersaingi Produk Plastik

Untuk menarik konsumen, gerabah dibuat dengan model dan motif yang lebih menarik.

Gerabah Gebangsari Kebumen Tersaingi Produk Plastik
Tempat penjualan gerabah milik Sarmo, Selasa (19/12/2023). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Perajin gerabah tanah liat di Desa Gebangsari Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen tetap bertahan dengan usahanya, di tengah persaingan dan membanjirnya produk sejenis berbahan plastik.

Seorang perajin, Sarmo, kepada koranbernas.id, Selasa (19/12/2023), untuk menarik konsumen datang ke workshop-nya, produk pot dibuat dengan model dan motif yang lebih menarik. Pot gerabah tidak lagi polos melainkan ditambah semacam motif ukiran.

Sampai sekarang omzet usahanya masih ada. Umumnya konsumen datang langung ke Gebangsari. Sedangkan penjualan online atau e-commerce terhambat pengemasan barang yang mudah pecah.

Sarmo menyebutkan, beberapa produk gerabahnya yang tidak tergantikan dengan produk sejenis berbahan plastik adalah tempat sambal yang digunakan usaha kuliner.

ARTIKEL LAINNYA: Dukung Semarang 10K, Generali Memberikan Proteksi untuk Ribuan Pelari

Produk lain yang laku keras hingga kewalahan memenuhi kebutuhan adalah tempat cuci tangan yang ditaruh di depan rumah. Begitu pandemi Covid-19 resmi berakhir, pembelian produk kembali ke normal.

Gebangsari merupakan desa wisata dan edukasi gerabah. Pemerintah melakukan berbagai upaya mempertahankan desa sentra gerabah di Kebumen itu tetap bertahan. (*)