Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Buka Sayembara Logo Baru

Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Buka Sayembara Logo Baru
  Sineas Garin Nugroho yang juga merupakan Direktur Kreatif GIK saat memberikan keterangan kepada wartawan. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Gelanggang Inovasi & Kreativitas (GIK), super creative hub yang menjelma menjadi simbol inovasi dan kreativitas di Indonesia, akan segera membuka pintunya perdana pada bulan Februari 2024. Terletak di Universitas Gadjah Mada dengan luas lahan mencapai 48.780 m2 dan posisi strategis di pusat kota Yogyakarta, GIK dirancang untuk mengintegrasikan berbagai kegiatan dan fungsi dalam satu arena yang luas.

Manager GIK, Ir. Seno Andhikawanto, M.M. menjelaskan, GIK telah menyediakan beragam fasilitas yang mengagumkan, termasuk 23 Ruang Kelas, 2 Galeri, Student Center, Co Learning Center, Sporthall & Gym, Grand Auditorium & Amphitheater, Joglo 'Gelanggang,' dan banyak lagi.

“Yang menarik, lantai 3 gedung ini akan difungsikan sebagai rooftop garden seluas 2,2 ha yang akan menjadi ruang terbuka ikonik bagi UGM dan Yogyakarta,” kata dia.

Sebagai sebuah creative hub terbesar di Indonesia, GIK ingin melibatkan publik dalam pembuatan desain logo yang mencerminkan nilai-nilai pentingnya, seperti Imperience (pengalaman yang mendalam), Kolaborasi, Edukasi, Inspiratif, dan Multidisiplin.

“Logo GIK diharapkan mampu menjadi representasi GIK sebagai ruang publik yang melampaui batas fisik, mencerminkan ekosistem seni, sains, estetika, teknologi, dan humaniora,” imbuh Garin Nugroho, Direktur Artistik GIK.

GIK, lanjut Garin, merupakan sebuah konsep yang menggabungkan GLAM (Galeri Learning Art dan Museum) dengan ruang kelas. Berbeda dengan tempat seperti Taman Ismail Marzuki yang lebih fokus pada pameran dan pertunjukan, GIK menawarkan lebih dari itu dengan adanya ruang kelas yang mengintegrasikan aspek pembelajaran.

Dalam GIK, pengunjung tidak hanya dapat menikmati pameran seni, tetapi juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran lintas disiplin ilmu, profesi, dan bidang kehidupan.

“Selain itu, ada berbagai kegiatan seperti permainan (games) dan banyak hal lainnya yang menawarkan pengalaman yang kreatif dan beragam,” imbuhnya.

GIK diharapkan menjadi Creative Hub terbesar di Asia Tenggara, menjadi tempat di mana inovasi dan kreativitas bersatu dalam satu kesatuan yang menarik bagi semua kalangan.

Logo ini juga diharapkan mencerminkan semangat kolaborasi, yang menjadi salah satu nilai utama GIK. GIK adalah tempat di mana berbagai warga negara, profesi, institusi pendidikan, industri kreatif, dan pemerintahan dapat berjejaring.

Sayembara Desain Logo GIK akan dijuri oleh panel yang prestisius, termasuk Prof. dr. Ova Emilia (Rektor UGM), Garin Nugroho Riyanto (Direktur Artistik GIK), Sirin Farid Stevy Musisi, Perupa sekaligus desainer dibalik logo PT KAI dan Badan Otorita Borobudur (BOB) serta sejumlah tokoh berpengaruh lainnya. Pendaftaran untuk sayembara ini telah dibuka sejak 15 September hingga 1 November 2023. Peserta perorangan dan umum (WNI) dapat mendaftar tanpa dipungut biaya.

Pemenang utama akan meraih hadiah Rp 30 juta, sertifikat, dan kontrak untuk pembuatan collateral desain GIK. Sementara 10 nominator akan menerima uang sebesar Rp 1.5 juta dan sertifikat sebagai penghargaan. (*)