Euphoria Mudik Jangan Menimbulkan Lonjakan Kasus Covid-19
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah mengizinkan masyarakat mudik pada hari raya Idul Fitri 1443 H. Kabar gembira ini tentu tidak disia-siakan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, dua tahun lebih pandemi membuat hampir seluruh masyarakat terpaksa menahan diri untuk pulang ke kampung halaman, merayakan lebaran.
“Saya rasa ini kabar baik bagi kita semua, ketika pemerintah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu keluarga yaitu mudik,” kata Anne Purba, VP Corporate Secretary Kereta Commuter Indonesia kepada wartawan Minggu (24/4/2022).
“Euphoria mudik lebaran ini membuat Yogyakarta diprediksi akan menerima pemudik setidaknya sebanyak 3,9 juta saat masa libur lebaran pada 22 April hingga 13 Mei 2022 mendatang,”lanjutnya.
Pada akhir pekan, pengguna KRL Yogyakarta-Solo bisa mencapai 15 ribu penumpang. Untuk itu demi memberi kenyamanan bagi pemudik yang menuju atau dari Yogyakarta ke Jawa Tengah, KAI Commuter menambah dua armada yang bisa digunakan pada saat terjadi lonjakan.
“Ada beberapa kereta tambahan untuk jarak jauh. Kemudian kita juga melihat peningkatan mobilisasi masyarakat menggunakan KRL. Volume tertinggi pada saat libur yaitu Sabtu dan Minggu di Jogja sudah mencapai 15 ribu,” ujarnya.
Tahun ini diprediksi lebih dari 80 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik di seluruh Indonesia. Dan yang paling besar pergeraknnya pasti ada di pulau Jawa dan Bali.
Anne melanjutkan, Jogja dan Jawa Tengah merupakan daerah yang masuk lima besar tujuan mudik masyarakat Indonesia. Pihaknya pun harus melakukan koordinasi baik dengan regulator seperti PJKA, Perkeretaapian dan Menteri Perhubungan.
“Dengan adanya peningkatan yang diprediksi angkutan lebaran ini, kami akhirnya menjalankan 24 jadwal selama jadwal lebaran. Nah ini pasti akan diiringi dengan melakukan rekayasa pola operasi karena terjadi peningkatan yang sangat signifikan,” lanjutnya.
Mudik aman, mudik sehat menjadi semangat bersama dalam menjaga seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini seiring capaian vaksinasi dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat ini.
“Kita tentu berharap setelah adanya program mudik ini tidak lagi ada lonjakan-lonjakan kasus Covid-19 yang telah dua tahun ini kita lalui,” kata dia. (*)