Eco-Village di Bangunjiwo Meraih Dukungan dari Maybank, Selain TPS 3R Warga Tanam Bibit Tanaman Buah

Eco-Village di Bangunjiwo Meraih Dukungan dari Maybank, Selain TPS 3R Warga Tanam Bibit Tanaman Buah
Perwakilan dari Maybank ikut melakukan penanaman bibit tanaman buah di Bangunjiwo, Bantul, Sabtu (25/11/2023). Lahan yang terletak satu kompleks dengan fasilitas TPS-3R ini diharapkan menjadi agrowisata dalam lima tahun mendatang. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL—Asa warga Bangunjiwo Kasihan Bantul, untuk mengembangkan wisata agro di wilayah mereka, mulai terintis. Atas Prakarsa Lurah Bangunjiwo Parja dan didukung oleh masyarakat, area perkebunan untuk agro wisata sudah mulai ditanami bibit tanaman buah, Sabtu (25/11/2023). Penanaman bibit buah-buahan ini, mendapat dukungan dari Yayasan Maybank Indonesia.

Area wisata agro ini, berlokasi persis bersebelahan dengan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Reduce, Reuse dan Recycle (3R) di lokasi yang sama. Pada lahan yang terletak di Dusun Petung dengan seluas 150 meter persegi tersebut, warga melakukan pengolahan sampah organik serta anorganik. Dari sisi mengurai sampah organik, warga memanfaatkan Maggot atau Black Soldier Fly (BSF).

Selain kebun buah dan fasilitas pengolahan sampah, kawasan yang cukup tandus ini juga akan disulap menjadi sentra budidaya magot.

Lurah Bangunjiwo, Parja mengutarakan, di desanya terdapat sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) dengan 30 jiwa. Menurutnya, satu KK menghasilkan hingga 1 kg sampah tiap harinya, sehingga ada satu ton sampah dalam setiap hari yang harus ditangani.

“Sampah di Bangunjiwo harus habis di Bangunjiwo, sehingga tidak membebani TPA Piyungan," ujarnya di sela peluncuran program Eco-Village oleh Yayasan Maybank Indonesia di Gedung Kelurahan Bangunjiwo, Sabtu (25/11/2023).

Menurutnya, magot bisa membantu mengurai sampah secara efektif dan efisien. Budi daya magot juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Saat ini harga larva magot sekitar Rp 50-60 ribu perkilogramnya. Oleh warga, magot ini biasa dipergunakan untuk pakan ternak ayam dan ikan, bahkan ikan hias sekalipun.

Perwakilan dari Maybank Indonesia bersama warga dan perangkat kelurahan Bangunjiwo serta kapanewon Kasihan usai penanaman bibit tanaman buah. (warjono/koranbernas.id) 

Yayasan Maybank Indonesia, mendukung program ini dengan menyerahkan dan sekaligus ikut menanam ribuan bibit tanaman buah dimaksud. Selain perwakilan dari penanaman bibit kelengkeng, alpukat dan sawo, juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY dan Bantul, Kapanewon Kasihan, Kelurahan Bangunjiwo, Benih Baik serta sejumlah bankers Maybank.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan visi Perusahaan terkait dengan pelestarian lingkungan. Dukungan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah organik tersebut untuk mendorong terciptanya eco-village di Bangunjiwo. Program ini, terpicu oleh kondisi darurat sampah di DIY yang terjadi belum lama ini. Melalui program dimaksud, ia berharap bisa membantu pemerintah daerah dalam mengurai problem persamapahan di DIY.

Taswin menambahkan, fasilitas TPS 3R ini tidak hanya menjadi tempat pemrosesan, tetapi juga akan dilengkapi dengan pelatihan terkait pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan produktif. Selain itu, rencananya fasilitas ini akan berkembang menjadi bank sampah yang berfungsi lebih holistik.

“Fasilitas ini diharapkan mampu mengelola sekitar 500 kg sampah organik per hari," katanya.

Firdaus Juli, pendiri Yayasan Benih Baik mengungkapkan, penggunaan magot tidak hanya memberikan hasil berupa pemasukan keuangan, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

“Magot telah terbukti menjadi pilihan ekonomis yang menguntungkan. Dengan harga yang terjangkau, magot menjadi alternatif yang menarik, terutama saat harga pakan pabrikan terus mengalami kenaikan,” katanya.

Pihaknya berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif dalam pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Dengan upaya bersama, Yogyakarta dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan memberikan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (*)