Dua Tahun Krisis Covid-19, Bantuan Sembako dan Sarpras Dibagikan Serentak
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengaku agak khawatir setelah adanya kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ada yang abai dengan protokol kesehatan.
Keberadaan Jaga Warga dinilai memiliki peran untuk mengingatkan sekaligus jadi teladan masyarakat agar terus menjalankan disiplin protokol kesehatan.
“Sinergis diperlukan agar Jaga Warga bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 pada masa mendatang,” ujarnya, Selasa (9/11/2021).
Di balik rasa khawatir, dirinya merasa lega karena lurah dan petugas Jaga Warga bersemangat membantu warga. “Saya legawa, ada banyak wajah sumringah. Terima kasih kepada lurah dan seluruh petugas Jaga Warga yang telah bekerja dalam penanggulangan Covid-19,” kata dia.
Secara serentak bantuan sembako dan sarana prasarana (sarpras) berbasis jaga warga dibagikan. Satpol PP mengirim ke kelurahan dan diteruskan ke masyarakat. “Semoga bermanfaat. Jaga Warga harus mengajak masyarakat semakin disiplin prokes untuk cegah penularan Covid,” kata dia.
Pada Desember 2020-Januari 2021 DIY mengalami kenaikan kasus dan berlanjut Februari hingga Maret 2021 Mei. Pada Juni dan Juli DIY masuk masa krisis yang sangat menyita energi. Pasokan oksigen sempat hilang di pasaran.
“Bantuan tabung oksigen ini untuk memastikan di masa depan tidak ada lagi kesulitan pasokan oksigen bagi warga yang membutuhkan di seluruh DIY. Bantuan sabun cuci atau hand soap bisa digunakan mengisi wastafel di RW yang sudah dapat bantuan. Warga harus menjalankan protokol kesehatan, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” ucapnya.
Pengalaman penanganan Covid-19 di DIY gelombang pertama dan kedua Juli 2021 terasa krisis terjadi di seluruh wilayah. Bantuan yang diberikan Pemda DIY dan disetujui DPRD DIY ini bagian kecil dari usaha bersama menangani Covid-19.
Sejumlah Rp 26,1 miliar dialokasikan oleh Gubernur DIY untuk disalurkan ke seluruh kelurahan. “Alokasi dana keistimewaan yang disalurkan bukan hanya untuk bantuan saja tapi juga keperluan vaksinasi,” tambahnya.
Bahas bersama
Menurut dia, bencana Covid-19 telah mempertemukan unsur kelurahan dengan Pemda DIY untuk bersama-sama membahas penanganan penyakit tersebut.
“Selain bisa bertemu lurah dan Pemda DIY, alhamdulillah kita masih hidup dan tidak jadi bagian korban bencana. Saat ada kenaikan di bulan Mei-Juni dan Juli ada krisis yang tak terkontrol, RS penuh sulit diakses. Lewat sarana prasarana yang dibagikan ke Jaga Warga ke depan bisa pastikan mereka yang terdampak Covid-19 tertangani. Bisa cek warga yang sakit dan butuh penanganan RS secepatnya," kata Eko Suwanto.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad menyampaikan apresiasi kepada seluruh lurah di Kota Yogyakarta dan Kulonprogo karena kerja kerasnya dalam proses penyaluran BTT (Biaya Tidak Terduga) itu.
“Terima kasih kepada semua, termasuk petugas Jaga Warga yang telah bekerja bersama menangani Covid-19 dan menciptakan rasa aman," kata Noviar.
Penyaluran bantuan telah diberikan kepada 391 desa di empat kabupaten. Sumber bantuan berasal dari alokasi dana keistimewaan sebesar Rp 30,4 miliar disalurkan ke kelurahan di Kota Yogyakarta dan Kulonprogo.
“Hari ini semua sudah lengkap dan segera kita drop ke seluruh kelurahan. Kepada Pak Lurah mohon bantu salurkan kepada masyarakat yang terdampak di wilayahnya,” tandasnya.
Terdapat 393.952 paket bantuan dengan rincian 3.952 paket untuk masyarakat berupa beras, minyak goreng dan mi instan. Sementara untuk 185 kelompok Jaga Warga menerima paket bantuan sarana prasarana yang terdiri dari tabung oksigen, oximeter dan alat pelindung diri (APD), masker, desinfektan, sabun cair serta vitamin. (*)