Setiap Malam, Lampu Berbentuk Hati Menyala di 78 Hotel di Jogja

Setiap Malam, Lampu Berbentuk Hati Menyala di 78 Hotel di Jogja

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Sejak 16 Juli lalu, perhotelan di Yogyakarta menggelar kampanye #FromJogjaWithLove untuk #JogjaMembaik. Kampanye merupakan bentuk ajakan bagi seluruh insan pariwisata dan perhotelan di Yogyakarta dan Indonesia, untuk tetap terus bersemangat dalam menghadapi badai pandemi dan PPKM.

Melalui rilisnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat kali ini, membuat sebagian sektor di Yogyakarta terdampak. Yogyakarta yang sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan, dalam 2 minggu terakhir menjadi kota yang begitu lengang. Banyak tempat wisata yang ditutup, pusat perbelanjaan ditutup, beberapa sudut jalan utama ditutup, sehingga membuat Yogyakarta yang dikenal sebagai kota seni, budaya dan pariwisata ini begitu terpuruk.

Hal ini, kata pengurus Himpunan Humas Hotel (H3) Yogyakarta Leno Christiannaldo, turut dirasakan oleh seluruh industri perhotelan di Yogyakarta. Tingkat hunian puluhan hotel di Yogyakarta turun drastis bahkan sebagian hotel mencapai di titik terendah yaitu 0 persen.

“Oleh karena itu, puluhan hotel dan pekerja industri perhotelan di Yogyakarta membuat kampanye yang akan berakhir 20 Juli 2021,” katanya, Senin (19/7/2021).

Kampanye dilakukan dengan menyalakan lampu berbentuk hati yang diikuti hampir seluruh hotel di Yogyakarta. Lampu-lampu berbentuk hati ini dinyalakan sepanjang malam sampai pagi hari selama 5 hari.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Himpunan Humas Hotel (H3) Yogyakarta, Asosiasi General Manager Hotel Yogyakarta, dan didukung sepenuhnya oleh Perhimpunan Hotel & Restoran (PHRI) Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan berkat kerjasama kurang lebih 78 hotel bintang dan non bintang di Yogyakarta.

Dengan kampanye yang sudah kedua kalinya diadakan ini, para hotelier di Yogyakarta diharapkan untuk dapat terus bersemangat bekerja. Aksi ini membawa misi sebagai simbol empati, semangat kebersamaan dan menunjukkan harapan agar pariwisata Yogyakarta dapat kembali menapaki babak baru yang semakin gemilang.

Bentuk ini juga merupakan perwujudan stimultan positif berkarya bagi seluruh insan pariwisata di Yogyakarta dan Indonesia.

“Kami sudah sangat merindukan masa- asa dimana Yogyakarta ramai dikunjungi bahkan menjadi salah satu kota tujuan utama karena keistimewaannya sekaligus menyambut kembali para tamu dan wisatawan datang ke Yogyakarta,” lanjut Reno. (*)