DPRD Jateng Pantau Stok Pangan, Masih Aman Sampai Lebaran

DPRD Jateng Pantau Stok Pangan, Masih Aman Sampai Lebaran

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Jawa Tengah (Jateng) berharap stok bahan pangan mencukupi kebutuhan pada masa lebaran tahun ini dengan harga terkendali.

"Stok komoditas yang kami pantau di lapangan hingga saat ini masih aman dan harapannya bisa sampai lebaran mendatang," kata Sumanto, Ketua Komisi B DPRD Jateng,  Rabu (9/3/2022), di ruang kerjanya.

Pantauan stok komoditas tersebut dilakukan Komisi B DPRD Provinsi Jateng ke Gudang Bulog 309 di Kabupaten Sragen, awal pekan ini.

Stok di gudang Bulog itu terdiri dari beras, gula, minyak goreng, dan tepung. Komisi B melakukan pantauan untuk melihat dampak pandemi Covid-19 terhadap stabilitas dan gejolak komoditas bahan baku pangan.

Rombongan dewan dalam kunjungan kerja tersebut diterima Muchson selaku Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jateng beserta Kepala Dinas Ketahanan & Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari.

Komisi B DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan Dinas Perdagangan Kota Surakarta di Pasar Gede, membahas ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Data stok bahan pangan di Perum Bulog Kanwil Jateng tercatat, beras cadangan beras pemerintah sejumlah 26.552 ton, beras komersial 32 ton, gula 431 ton, tepung 18 ton serta minyak goreng  jumlahnya 147.523 ton.

Melihat langsung stok tersebut, Sumanto meyakini kebutuhan masyarakat terhadap komoditas bahan pangan dapat terpenuhi dengan baik.

“Dalam pertemuan ini, kami berharap Bulog bisa menjadi garda terdepan untuk ketahanan pangan selama pandemi. Apalagi menjelang Ramadan, stok bahan pangan cukup dan harga terkendali,” harap Sumanto.

Selain memantau langsung stok bahan pangan, Komisi B DPRD Provinsi Jateng juga memantau stok minyak goreng ke Pasar Gede dan Pasar Legi Kota Surakarta.

Pantauan dilakukan menyusul sebelumnya sempat terjadi gejolak langka dan mahalnya minyak goreng beberapa waktu lalu. Legislatif ingin memastikan distribusi dan harga minyak goreng sesuai ketentuan pemerintah.

Komisi B DPRD Provinsi Jateng membahas stok bahan pangan dengan jajaran Bulog Kanwil Jateng di Gudang Bulog 309 di Kabupaten Sragen. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sri Marnyuni secara terpisah mengingatkan semua pihak dan pelaku usaha ritel minyak goreng tidak mempermainkan harga apalagi sampai melakukan penimbunan.

"Kami berharap minyak goreng khusus pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa dibedakan dan jangan disamakan sebagai konsumen rumah tangga," tambahnya.

Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sumanto. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Menurut dia, berbeda dengan rumah tangga, kebutuhan minyak goreng untuk UMKM sudah jelas per harinya. "Semoga lembaga terkait dan distributor bisa lebih bersinergi, selain stok minyak cukup untuk semua pihak,” tegasnya.

Saat bertemu dan berdiskusi dengan jajaran Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Kepala Bidang Pelayanan & Pengembangan Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Training Hartanto,  mengatakan pasokan minyak goreng di Solo cukup melimpah.

"Minggu lalu, sekitar 6.000 liter minyak disebar ke sejumlah pasar. Pasar Legi mendapat jatah 300 liter, dalam dua jam sudah habis," jelas Hartanto. (adv-anf)