DPRD Jateng Memastikan Stok Pangan Aman

Kunjungan Komisi B DPRD Jateng juga terkait pengumpulan data untuk penyusunan Raperda Ketahanan Pangan.

DPRD Jateng Memastikan Stok Pangan Aman
Kunjungan kerja Komisi B DPRD Jateng ke Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Jateng memastikan stok pangan wilayah ini dengan meninjau langsung ke gudang cadangan pangan milik Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.

Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sarno, menyatakan kunjungan kerja ke gudang cadangan pangan di Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, dimaksudkan mencari data dan masukan tentang kedaulatan pangan di Jawa Tengah.

“Bagaimana kita harus memastikan ketersediaan pangan dan juga menyejahterakan para petani. Jangan sampai para petani mogok seperti yang dilakukan para buruh pabrik, jika hal itu terjadi, maka negara akan hancur,” katanya.

Menurut Sarno, harus selalu ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk cadangan pangan tahun depan. “Kami berharap ketersediaan pangan di Jateng ini jangan sampai kosong, dari dinas butuh anggaran berapa, semua bisa dikomunikasikan,” sambungnya.

Stok pangan aman di gudang cadangan pangan. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Selain memastikan stok pangan di gudang cadangan pangan, kunjungan Komisi B DPRD Jateng juga terkait pengumpulan data untuk penyusunan Raperda Ketahanan Pangan.

Kabid Ketersedian dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Sri Brotorini, menjelaskan sampai saat ini ketersediaan bahan pangan masih aman. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, ada dua kabupaten belum panen yaitu Batang dan Jepara.

Dia juga menyampaikan masih butuh anggaran lebih besar lagi untuk stok cadangan di tahun depan.

“Mohon dari Bapak Ibu anggota Komisi B bisa mendukung lebih banyak lagi  kepada kami sehingga kami benar-benar tidak khawatir dengan stok cadangan pangan untuk masyarakat Jawa Tengah,” lanjutnya.

Secara keseluruhan pasokan pangan di Jawa Tengah dinyatakan masih aman. Stok beras di Jateng 2023 mencapai 6,37 juta ton lebih, sedangkan kebutuhannya hanya 3,96 juta ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus 2,41 juta ton.

Sri Botorini menjelaskan ke Komisi E stok bahan pangan aman. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Mendengar hal tersebut, Sarno berjanji akan selalu mendukung kinerja Dinas Ketahanan Pangan untuk kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya Komisi B melihat langsung ketersedianan bahan pangan di gudang belakang.

Sebelumnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam memastikan kecukupan stok pangan di wilayahnya, khususnya beras.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, saat meninjau bongkar muat beras impor dari Kamboja di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Gudang Bulog Randugarut.

Komitmen itu ditunjukkan dengan turunnya Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana ke lapangan, untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan.

“Beliau ini salah satu gubernur terbaik, kepala dinasnya juga kepala dinas terbaik, yang untuk melakukan SPHP (Stabilitasi Pasokan Harga Pasar) dan inflasi Jateng ini terjaga. Beliau ini kerjanya keliling ke mana-mana untuk melakukan itu. Mungkin sekitar 20 ribu ton (beras) untuk Jateng yang dibagi untuk bantuan pangan,” ungkap Arief.

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyampaikan, pihaknya terus berupaya melakukan berbagai program, untuk memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan, salah satunya komoditas beras.

“Untuk ketersediaan atau stok persediaan beras di Jateng, Insyaallah sampai akhir tahun 2024, stok beras cukup di Jawa Tengah ini,” ungkapnya. (rubrik-anf)