DPRD Jateng Apresiasi Percepatan Vaksinasi di Cilacap

DPRD Jateng Apresiasi Percepatan Vaksinasi di Cilacap

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Jawa Tengah memberikan apresiasi atas gencarnya percepatan vaksinasi yang dilakukan di Cilacap. Gencarnya pelaksanaan vaksin, terutama booster atau vaksinasi III di Cilacap sampai melebihi target.

Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid menyatakan dengan percepatan vaksinasi tersebut harapannya tercipta herd imunity (kekebalan kelompok) di masyarakat.

"Kami mengharapkan kerja sama masyarakat yang belum vaksin atau booster bisa segera mendaftarkan diri," tambah Abdul Hamid ketika dihubungi di ruang kerjanya, Senin (7/3/2022).

Dijelaskan juga dalam kunjungan kerja Komisi E  ke Cilacap mendapatkan informasi dari lembaga setempat capaian vaksinasi sudah melebihi target.

"Kami sangat mengapresiasi capaian vaksin di Cilacap tersebut. Meski masih ada masyarakat yang belum bisa divaksin karena komorbid namun capaian vaksinasinya sudah melebihi target," jelas Abdul Hamid.

Ketua Komisi E Abdul Hamid bersama Kadinkes Cilacap dokter Pramesti Griana Dewi membahas pencapaian vaksinasi Covid-19. (istimewa/dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dokter Pramesti Griana Dewi memberikan penjelasan bahwa kabupaten Cilacap tengah gencar melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. 

Angka pencapaiannya pun terutama untuk vaksinasi III (booster) melebihi target yang ditentukan, meski kota tersebut berada di daerah perbatasan.

"Cilacap menargetkan diri tidak ingin tertinggal dalam pencapaian vaksinasi," jelas Pramesti Griana Dewi kepada Komisi E DPRD Jateng saat kunjungan kerja pekan lalu. 

Pramesti juga menyampaikan kasus Covid-19 sekarang ini ada kenaikan jumlah pasien. Karena itu status Cilacap menjadi level 3 PPKM.

Meski ada kendala tersebut, percepatan vaksin akan terus didorong. Adapun data vaksinasi untuk dosis I mencapai 1.336.147 jiwa, dosis II (1.183.800), dosis III (61.390). Dengan demikian vaksinasi sudah mencapai 3.236.337 jiwa. Jumlah tersebut sudah melebihi target vaksinasi yaitu 3.065.234 jiwa.

Namun Pramesti mengatakan percepatan vaksinasi menjadi dilema karena tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa disuntik akibat mempunyai komorbid.

Anggota Komisi E DPRD Jateng saat kunjungan lapangan membahas pencapaian vaksinasi.  (istimewa/dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Anggota Komisi E, Ahmad Ridwan dalam kesempatan yang sama menanyakan mengenai langkah-langkah Pemkab Cilacap supaya penyandang komorbid masih bisa divaksin.  

“Ditemukan banyak korban dengan rata-rata punya komorbid dan belum divaksin. Nah dari situ langkah apa yang harus di lakukan agar yang punya komorbid ini bisa dan mau di vaksin? Saya harap ada terobosan untuk hal ini, karena ini terkait dengan nyawa seseorang,” ungkapnya.

Pramesti menanggapi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan sudah ada panduan tentang aturan vaksin. Diantaranya, bagi warga memiliki tekanan darah di atas 180/80 mmHg tidak diperbolehkan disuntik. 

Supaya bisa mendapatkan vaksin terlebih dulu diberi obat supaya tekanan darah menjadi normal atau di bawah 130/80 mmHg.  Mengenai penyandang komorbid, lanjutnya, petugas vaksin menyarankan supaya berkonsultasi kepada dokter keluarga/spesialis.

“Keputusan dokter lah yang menjadi pegangan kami, termasuk tidak bosan-bosannya mensosialisakan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu dalam kunjungan kerja di Brebes memperoleh kenyataan yang berbeda. Kondisi program percepatan vaksinasi guna menekan penyebaran Covid-19 di kota ini  menduduki posisi kedua terendah.

Untuk itu Komisi E DPRD Jateng meminta kepada Bupati Brebes, Idza Priyanti dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko agar tahapan pemberian vaksin kedua di Brebes lebih dipacu.  

“Hal itu cukup menjadi perhatian serius karena ketertinggalan tersebut harus segera ditangani, bahkan sampai vaksin ketiga (booster). Untuk itu, Kabupaten Brebes harus lebih bergerak terjun ke masyarakat,” kata Umar Utoyo, anggota Komisi E DPRD Jateng.

Bupati Brebes, Idza Priyanti menjelaskan pemerintah kabupaten melakukan pergerakan maksimal guna mencapai cakupan vaksin yang memuaskan. 

Salah satu upayanya yakni terjun ke fasilitas populer masyarakat untuk menyediakan vaksin. Selain itu, pihak Dinkes sudah melakukan upaya dengan door to door.

“Kita juga selalu terjun langsung untuk aksi vaksin tersebut dan bekerjasama dengan banyak kelompok. Misalnya Kelompok PKK, program 1 ibu 1 keluarga, jadi berpencar mengajak mengantarkan untuk vaksin. Bahkan, hari libur pun kami tetap bergerak,” kata Idza.(adv-anf)