DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat

Lakon Wahyu Cakraningrat bercerita bagaimana pemimpin lahir dari dedikasi.

DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyampaikan keterangan saat konferensi pers, Kamis (9/11/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Jumat 10 November, DPRD DIY menggelar wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat diiringi karawitan Wargo Laras. Gelaran wayang dimulai pukul 20:00 di halaman di DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta.

"Melalui pergelaran wayang kulit, nilai kepahlawanan seperti kecintaan kepada nusa bangsa disuarakan bersama-sama melebihi pembelaan terhadap pribadi keluarga dan golongan," kata Kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.

Pada konferensi pers di DPRD DIY, Kamis (9/11/2023), dia menjelaskan pergelaran wayang kulit semalam suntuk itu merupakan upaya pembatinan keteladanan pejuang bangsa seperti meneladani laku Bung Karno, Bung Hatta hingga Radjiman Wedyodiningrat maupun ke museum naskah Proklamasi dan Tugu Proklamasi.

Menurut dia, masyarakat penting juga aplikasikan keteladanan yang dikerjakan pahlawan bangsa. Para pahlawan bangsa rela kehilangan nyawa, harta benda, dibuang, dipenjarakan oleh penjajah demi kepentingan kemerdekaan RI,  jauh di atas kepentingan pribadi atau keluarga.

ARTIKEL LAINNYA: Anggota DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin Ingin Aksara Jawa Jadi Kebanggaan

"Di luar itu, kepahlawanan hari ini tercermin dari saudara kita yang cinta lingkungan, mereka yang suka menanam ada di tengah kita semua. Jiwa dan semangat pahlawan memberi keteladanan pemimpin, untuk mendedikasikan diri demi kepentingan bangsa dan negara," kata politisi muda  PDI Perjuangan itu.

Pergelaran wayang kulit lakon Wahyu Cakraningrat dengan dalang Ki Geter Pamuji Widodo diharapkan bisa  kembali menghadirkan nilai kepahlawanan.

"Lakon ini penting digelar, sama dengan nilai kepahlawanan. Wahyu Cakraningrat bercerita bagaimana pemimpin lahir dari dedikasi, kehendak kuat dalam perjalan panjang teruji sejarah, lahir sebagai pemimpin, menjadi teladan yang memegang teguh kejujuran, memberi teladan ketaatan atas aturan, taat atas hukum,” ungkapnya.

Disebutkan, pemimpin yang baik memiliki rekam jejak yang baik sekaligus memiliki perjalanan panjang, dan tentu saja taat hukum bukan yang mempermainkan hukum demi kekuasaannya.

ARTIKEL LAINNYA: Pencak Malioboro Festival 2023 Digelar di Taman Pintar

Lebih jauh, alumni MEP Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyampaikan lakon Wahyu Cakraningrat menjadi pengingat bersama pentingnya ketaatan konstitusi berdasarkan hukum. “Pemimpin harus menjaga Pancasila dan UUD 1945. Tak boleh menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan,” tegasnya.

Eko Suwanto menyatakan menjadi pemimpin memiliki perjalanan hidup dengan beragam ujian hidup yang panjang. "Pemimpin itu penting hadir  memberikan rasa aman, kasih sayang, menjaga persatuan bangsa, pemimpin dengan rekam baik dan  jejak positif, pemimpin yang yang taat hukum,"  kata Caleg DPRD DIY Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Yogyakarta nomor urur 2 itu.

Sejarah mencatat bagaimana pahlawan bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan HB IX, Sri Paku Alam VIII, KH Kahar Mudzakir, Ahmad Subarjo, dengan keyakinan luar biasa mampu mewujudkan kemerdekaan menjadi perjuangan bersama masa itu.

"Pahlawan bangsa meyakini sebagai kebenaran bahwa melawan penjajahan Belanda, melawan Jepang,  itu sesuatu yang harus dijalankan. Jadi pejuang siap dibuang, dibunuh penjajah. Maka kebenaranlah yang akan menang, kejahatan tidak akan pernah mengalahkan  melawan kebajikan dan kebaikan,"  kata Eko Suwanto. (*)