Dokter Mengingatkan Pentingnya Hidup Sehat Cegah Serangan Jantung

Dokter Mengingatkan Pentingnya Hidup Sehat Cegah Serangan Jantung
Dr Furqon, dr Theresia dan sejumlah pembicara memberikan keterangan terkait seminar dan penyakit jantung di Yogyakarta. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Penyakit jantung saat ini menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Gaya hidup tidak sehat, menjadi faktor utama terus meningkatnya kasus serangan jantung di masyarakat.

Dr Furqon Satria AP SpJP FIHA mengatakan, melihat tingginya kasus-kasus penyakit jantung, maka upaya bersama guna mencegah terus bertambahnya kasus serupa sangat diperlukan.

"Yang utama tentu mendorng gaya hidup sehat di masyarakat. Terutama mereka yang memiliki faktor genetik, maka harus lebih berhati-hati menjalani hidup supaya faktor genetik ini tidak muncul menjadi penyakit," kata dr Furqon pada seminar nasional Prodia bertema Menuju Usia Emas Tanpa Gelisah dengan Jantung Sehat.

Seminar diselenggarakan oleh Prodia di 50 kota se-Indonesia, sebagai bagian dari upaya mengampanyekan gaya hidup sehat di masyarakat. Di Yogyakarta, seminar berlangsung di Ballroom Harper Hotel.

Dokter Furqon sebagai dokter spesialis jantung menjelaskan, penyakit jantung bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak dapat dimodifikasi, seperti ras, usia, jenis kelamin, genetik, dan yang dapat dimodifikasi, seperti lingkungan, asupan makanan dan gaya hidup.

Penyakit jantung ini semakin mengintai seiring dengan bertambahnya usia dan saat ini sering terjadi pada usia muda.

Furqon juga memberi penjelasan bagaimana cara mengenali sejak awal apabila ada masalah pada jantung.

Dokter Theressia menambahkan menjaga kesehatan jantung semakin bisa diupayakan dengan memperhatian faktor qizi, mengurangi faktor risiko, menghindari stres berlebih, aktif berolahraga dan tidur yang cukup.

Dari aspek asupan nutrisi, Theressia mengungkapkan pentingnya melakukan pemeriksaan nutrigenomic, salah satunya untuk mengetahui diet dan olahraga yang cocok berdasar gen masing-masing.

“Salah satu risiko penyebab jantung adalah obesitas, maka melakukan diet dan meningkatkan olahraga berdasarkan gen kita masing-masing menjadi kuncinya," jelasnya.

Acara seminar dimeriahkan hadirnya komunitas line dance dan chit chat yang berjalan seru bersama dr Yusri Dinuth, seorang influencer di Yogyakarta, yang berbagi tips mengenai bagaimana medical check up rutin berperan penting dalam kesehatan jantung dan bisa sejak awal dilakukan.

Beppy Hamuaty selaku Regional Marketing Manager Prodia Central Java Region menjelaskan apabila seseorang sudah memiliki faktor genetik untuk terjadi menderita penyakit tertentu, maka orang tersebut harus bisa mengontrol faktor environment, lifestyle dan behavior, agar penyakit tidak terjadi.

Untuk mengetahui faktor risiko dari aspek genetik, saat ini Prodia menyediakan sejumlah pemeriksaan genetik yang mudah dilakukan dengan pengambilan darah, termasuk untuk penyakit jantung.

"Bila pemeriksaan ini bisa dilakukan seawal mungkin, kita dapat mengatur pola hidup dan terus berada dalam kondisi wellness, yang artinya penyakit tidak terjadi," katanya.

Acara ini mendapatkan kesan positif dari peserta, hal ini dibuktikan dengan antusiasme peserta yang memberikan pertanyaan dan diskusi yang berlangsung interaktif.

Sehari sebelumnya, di lokasi yang sama pada 15 Juli 2023, Prodia Yogyakarta juga mengadakan seminar dengan peserta sekitar 100 dokter membahas mengenai Thrombosis in Vascular Disease : Diagnosis and Management.

Dalam kesempatan itu, para dokter sangat antusias mendengarkan paparan dari para pembicara yaitu Dr dr H  Moch Any Ashari SpOG(K), Dr dr Kartika Widayati SpPD KHOM, Dr dr Rizaldy Pinzon SpS MKes dan Bena Zaira SSi.

Pada acara yang dipandu oleh dr Riswan Hadi Kusuma SpPK(K) sebagai moderator ini dibahas mengenai potensi stroke yang terjadi karena thrombosis atau penggumpalan darah. Sesuai data dari WHO disebutkan prevalensi risiko terjadinya stroke adalah 1:6.

Dalam seminar tersebut dibahas berbagai faktor risiko terjadinya thrombosis dan stroke, patomekanisme terjadinya penyakit tersebut dan bagaimana memastikan diagnosis akan membantu memastikan terapinya.

Untuk membantu diagnosis, cukup banyak alat pemeriksaannya, salah satunya dengan pemeriksaan D-Dimer dari sampel darah, yang dikenal sebagai pemeriksaan yang sensitif.

Dalam sambutannya Ronimatul Hayati selaku Branch Manager Prodia Yogyakarta menyampaikan seiring dengan komitment Prodia untuk terus mengembangkan diri dalam teknologi ter-update dan terbaik untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, Prodia juga mengembangkan layanan digital yang memberi kemudahan akses pesan online menggunakan aplikasi U by Prodia yang bisa diunduh di AppStore dan PlayStore.

Tidak hanya itu, layanan Home Service atau Office Service juga disediakan sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan pemeriksaan tanpa perlu datang ke lokasi Prodia. (*)