Ditanya Iriana Pencegahan Narkoba, Seorang Taruna Kebingungan

Ditanya Iriana Pencegahan Narkoba, Seorang Taruna Kebingungan

KORANBERNAS.ID – Tiga orang siswa taruna TNI dan seorang siswa taruna Polri sempat dibuat kewalahan dengan pertanyaan yang diajukan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Di hadapan ribuan peserta sosialisasi Bahaya Narkoba, Hoax, Bullying dan Pornografi, Jumat (6/9) siang, yang digelar di AAU Yogyakarta, Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengajak kepada kaum muda milenial aktif mencegah dan memerangi narkoba. Dengan menyunggingkan senyuman yang khas, Iriana sempat berdialog dan melontarkan pertanyaan kepada beberapa peserta tentang langkah yang akan mereka ambil jika ada kerabat atau teman yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

“Saya mau tanya bagaimana seandainya teman kamu kena narkoba, bagaimana saran untuk temanmu?” tanya Iriana.

Sersan Taruna M Nurfaizil yang sempat ditanya Iriana Jokowi menyebutkan, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan seorang terjerumus narkoba. Mulai dari faktor individu penyalahguna, lingkungan dan keluarga.

“Saran yang akan saya berikan kepada dia adalah, meminta mendekatkan diri kepada Tuhannya,” ujarnya.

Nurfaizil pun mengajukan satu jawaban lagi yaitu membawa temannya itu ke pusat rehabilitas yang ada di bawah naungan BNN. Iriana pun lantas bertanya, “Kalau saya nggak mau, terus saya ngumpet. Saya sembunyi, terus bagaimana?”

Pertanyaan itu membuat sang taruna terdiam. Beberapa saat kemudian taruna asal Aceh itu menjawab bahwa sebaiknya rekannya yang terkena narkoba dibawa ke polisi.

“Haah, dibawa ke polisi. Masak langsung dibawa ke polisi. Kalau saya nggak setuju terus sembunyi, bagaimana?” Iriana kembali bertanya.

M Nurfaizil sendiri mengakui pengalaman bertemu atau bertatap muka dengan Ibu Negara merupakan perisitiwa yang sangat mengesankan bagi taruna AAU Yogyakarta tersebut. Nurfaizil pun mengapresiasi digelarnya seminar dan sosialisasi yang tak hanya membahas masalah narkoba tetapi juga bagaimana mencegah hoax, perundungan dan maraknya pornografi.

“Seminar tadi untuk membangkitkan kembali jiwa-jiwa pemuda yang menjadi kader pemimpin bangsa yang akan datang,” tuturnya. (ros)